Hatyai dan
Songklah, Thailand, 30
Januari 2017 :
Merencanakan perjalanan ke Thailand namun hanya
memiliki waktu satu hingga dua hari saja selain itu buget yang terbatas, so
kami memutuskan untuk ke Hatyai dan Pattani terlebih kami ingin bersilaturahmi
ke kerabat kami yang ada di Pattani. Akan tetapi kami gagal ke Pattani karena
kerabat kami sedang berada di Bangkok, mendadak harus mengantar seseorang so
kami hanya putuskan untuk berada di Hatyai saja.
Dengan alasan
diatas maka memuaskan diri untuk menikmati 2 wilayah ini, sebelum lebih jauh
membahas cerita perjalanan kami saya akan menjelaskan tentang Hatyai. Hatyai
ini merupakan sebuah Kabupaten bagi kita, sebab Hatyai berada di Thailand
Selatan dengan nama kota Songklah. Hatyai ini merupakan wilayah terdekat dari
Kuala Lumpur,Malaysia so ndak heran banyak para turis akan mendatangi tempat
ini, akan tetapi kita akan kesulitan dengan tulisan Thailand walau sebenarnya
ada tulisan biasa namun tetap saja ndak terlalu banyak, tapi jangan khawatir
juga disana banyak orang Melayu,Muslim yang bisa berbahasa Melayu.
Dengan waktu 1
hari kami, daripada membuang waktu begitu saja kami melangkahkan kaki ini
menyelusuri 2 wilayah yaitu kota provinsi Thailand Selatan (Songklah) dan
Hatyai. Mungkin pada bertanya mengapa bisa 1 hari apakah jarak berdekatan? Mmmm
Hatyai ke Songklah hanya dengan jarak tempau 1-2jam saja, so ndak terlalu sulit
bukan. Baiklah saya akan memulai menceritakan perjalanan kami ini.
Kemarin itu
saya dan suami memilih menggunakan penyewaan tuk-tuk dengan menunjukan tujuan
kami, ini akan saya bahas setelah saya memberikan informasi 3 cara mengelilingi
2 wilayah ini.
Menjelajahi 2
wilayah ini kita bisa menggunakan 3 cara :
1.
Menggunakan jasa travel dan
tour
Jika kita
merupakan orang yang malas ambil ribet dan masih awam dengan Thailand terlebih
tulisannya yang ndak kita ketahui maka bisa menggunakan jasa travel dan tour
yang banyak kita jumpai dekat atau seputar wilayah Pasar Gim Yong. Salah
satunya seperti yang ada di foto ini. Setiap tempat travel dan tour akan
mematok harga yang berbeda-beda ya.
2.
Sewa Tuk-Tuk
Jika berlibur
dengan lebih dari 3 orang atau lebih, selain itu ingin lebih murah dari jasa
tour atau mandiri dan kita merupakan orang yang suka mencari sesuatu dan ingin
berkenalan dengan salah satu supir tuk-tuk untuk dijadikan rekomendasi ke
rekan-rekan terlebih juga untuk tahap awal bagi yang awam dengan Thailand maka
bisa gunakan tuk-tuk disewa 1 harian. Rute biasanya sesuai dengan keinginan
kita mau kemana-kemana saja dengan harga 1.500Bath , namun kadang kala supir
tuk-tuk menambah tempat yang belum masuk daftar list namun jarang sekali dapat
supir yang seperti ini, jika mau ini saya akan merekomendasikan ke kalian salah
satu supir tuk-tuk dengan Bang Saman. Bahasa Melayunya bagus betul malah
mendekati bahasa Indonesia jadi ndak sulit diajak bicara. Biasanya jika
mendapatkan supir lainnya maka akan memberikan rute umumnya penyewaan tuk-tuk
ke tempat wisata yaitu :
a.
Songklah : Patung Naga
Songklah- Bundaran Taman Meriam (bisa jalan kaki dari Patung Naga) - Samila
Beach-Tangkuan Hill-Sleeping Budha
b.
Hatyai : Wat Hat Yai City
Park, Floating Market, Big Budha
3.
Mandiri (Naik turun
menggunakan Songthew dan Tuk-tuk)
Sesuai judul “mandiri”
so sudah faham ya maksudnya, memang irit menghabiskan uang 240-300bath akan
tetapi kita akan naik turun dari kendaran yang bernama songthew dan tuk-tuk
terlebih mereka hampir mirip jadi harus pandai-pandai melihatnya, selain itu
juga harus mempersiapkan mental hingga fisik dan ndak lupa uang receh ya.
Memang asik sih, mendapatkan petualangan baru dengan risiko yang seperti
diatas. Untuk penjelasan ini nanti akan saya bahas.
So sudah jelas
ya mengenai 3 cara yang harus kalian ambil mana yang terbaik untuk para rekan
yang akan berkunjung kesana. Kini wkatunya saya menceritakan perjalanan kami.
1. Terminal Bersepadu Selatan
Tepat tanggal 29 Januari 2017 kami harus
meninggalkan Kuala Lumpur menuju Thailand Selatan, seharusnya kami berangkat
pada tanggal 28 Januari 2017 namun karena kehabisan tiket terlebih saat itu
tahun baru Cina tanpa kami sadari ya harus menangung risiko kehabisan tiket dan
mengundur 1 hari lagi di Kuala Lumpur Alhamdulillahnya kami menginap dirumah
kerabat suami semasa kecil duluh. Perjalanan kami dari Terminal
Bersepadu Selatan, Kuala Lumpur pkl 11.00pm dan paling lambat cek in pkl 09.30pm,
so kami menyegerakan diri meluncur ke Terminal Bersepadu Selatan menggunakan
MRT dari Masjid Jamek, agar ndak ada transit-transit lagi. Dari Masjid Jamek ke
Stasiun Bandar Tasik (Seberang Terminal Bersepatu Selatan) RM3,60 gunakan sri
petaling atau kelana jaya tujuan akhir Putra Heights.
|
Bus Yang Kami Gunakan |
Berhubung
sampai sana kami masih pkl 08.30pm maka kami duduk santai ria menikmati suasana
Terminal Bersepadu Selatan yang cukup luas, bersih dan seperti bandara. Ndak
lupa pula sebelum pergi kami makan malam yang diberi oleh petugas Masjid Jamek
saat shalat magrib (ndak heran ya, di Kuala Lumpur seperti ini abis shalat
magrib dapat bekal).
Pkl 21.30 wib
waktunya kami cek in dengan antrian yang cukup lumayan efek hanya ada 2 tempat
cek in saja, ingat ya harus teratur dan antri jangan serobotan, malu ya.
Setelah giliran kami, kami turun menggunakan sekalator ke lantai dasar tempat
ruang tunggu. Cukup luas dan harus melihat gate berapa kita menunggu yang
tertulis disana. Duduk santai ndak lupa beli air mineral ukuran sedang dengan
harga RM1.50 ndak mahal kan.
Waktu yang
kami tunggu-tunggu tiba pkl 11.00pm kami diminta naik kedalam bus, waktunya berangkat
dari Kuala Lumpur menggunakan bus Alisan Golden Coach BNH 8396. Selamat Tinggal
Kuala Lumpur Sementara Waktu.
2. Perjalanan Kuala Lumpur-Thailand Selatan :
Di dalam mobil
Alisan Golden Coach BNH 8396 kami menikmati perjalanan malam kami ini, sungguh
lelah namun mengasikan lo. Untuk menghemat ya begini berangkat malam hari agar
tiba disana pagi hari, perjalanan Kuala Lumpur menuju Hatyai,Thailand Selatan
dengan jarak tempuh 8-10jam.
|
Depature Card |
Oya, nanti
sebelum memasuki imigrasi Bukit Kayu Hitam,Danok petugas bus akan meminta
passport kita untuk nantinya mempermuda petugas imigrasi mendata passport kita
sebelum masuk ke imigrasi utama Malaysia menuju Thailand. Selain itu supir bus
akan memberikan lembaran Departure Card untuk memasuki wilayah Thailand, ini
mempermuda kita saat di imigrasi Thaliand, ndak perlu berlama-lama menulis
lagi, sambil bus berjalan kita menulis nanti saat tiba tinggal masukan ke passport untuk di
data di imigrasi Thailand.
Kami tiba di
imigrasi Kuala Lumpur,Malaysia sehingga harus turun untuk pendaatan di imigrasi
tersebut, waktu dini hari namun banyak yang antri panjang. Alhamdulillah
petugas ndak banyak tanya ini itu. Lolos imigrasi lanjut kami mencari dimana
bus kami parker dan wajib ingat plat busnya karena banyak sekali bus berderet.
Kami
melanjutkan perjalanan menuju Imigrasi Thailand dengan menggunakan bus kembali,
hingga akhirnya kami mentok ndak bisa bergerak karena imigrasi Thailand belum
buka jam dini hari hingga kami menunggu jam buka pkl 06.00am kalau ndak salah.
Bosan si iya namun menikmati sekali, kami melihat banyak bus mengantri, orang
berserak di luar dan mobil-mobil pribadi. Ndak heran ya, soalnya pas masa
liburan tahun baru Cina sih. Akhirnya karena kebosanan menghampiri suami saya
keluar bus dan ngobrol dengan orang India yang kerja di Malaysia. Mereka
menceritakan kalau mereka ndak memiliki Visa Thailand jadi nanti mereka akan
menggunakan jalur agen gitulah dengan membayar.
3.
Hatyai
dan Songklah, Thailand, 30 Januari 2017 :
Waktu yang
kami tunggu untuk memasuki Thailand tiba, waktunya masuk bus menuju lokasi dan
setiba di imigrasi Thailan, waduh antrian panjang bener dan saya juga kaget
ternyata imigrasinya seperti hanya tempat pengecapan atau terminal yang ada
petugas dishub gitu bentuknya atau seperti pintu tol di Jakarta gitu. Sudah
terbayang ya. Selain ramai juga penuh keberisikan dan desak-desakan sangking
ramainya, saya dan suami terpisah dari orang India tersebut, kami mengantri
cukup lama dan terakhir suami saya langsung membawa 2 pasport punya suami dan
saya, saya berada di belakangnya untuk menunggu antrian cap jempol dan foto. Seperti
umumnya imigrasi akan ditanya berapa hari disana, menginap dimana, tujuan
kedatangan apa.
|
Yang Dilingkari Bus Kami Gunakan |
Urusan
imigrasi selesai, kami mencari bus dengan kebingungan dimana letak bus yang
tadi kami naiki, terakhir suami saya meminta saya berdiri di pinggir jalan dan
suami melihat kebagian imigrasi, suami datang dan menyampaikan ndak nampak
busnya, karena saya memperhatikan bus dari Malaysia memasuki wilayah pojokan
khusus bus, saya sampaikan apa yang saya lihat lalu kami coba kesana, ey dapat
deh bus yang sedang parkir, seperti gambar ini ya. So bagi rekan-rekan harus
jeli ya untuk melihatnya. Bus akan menunggu kita dan usahakan kenalan sama
rekan 1 bus jadi kalau kita belum masuk bus beliau bisa sampaikan ke supir
(buat jaga-jaga). Belum selesai lagi perjuangan kami menuju Hatyai, kami harus
bersabar 1 jam lagi untuk sampai pusat kota Hatyai.
Ye yang kami
tunggu sudah di depan mata, kami tiba di Kota Hatyai, bus berhenti di pusat
conter bus mereka Alisan Golden Coach, ndak jauh dari pasar Gim Yong. Kami
bersih-bersih disana sembari mencari informasi mengenai rute map kami mencari
songthew atau tuk-tuk.
Kaki berjalan
dipinggiran gedung pasar Gim Yong, sekaligus mencari money change dan counter
sim card. Alhamdulillah keduanya dapat dalam 1 barisan, Sim card yang kami pilih …….. 300 bath (Rp. 113.877,-) , aduhai cukup mahal
dan lebih parahnya ternyata kami ndak menggunakan sepenuhnya sim card tersebut,
rugi betul….
|
Pasar Gim Yong |
Menikmati
pasar Gim Yong seakan memasuki daerah yang penuh transaksi dari berbagai macam
dan pusatnya untuk mencari serba-serbi oleh-oleh dan kuliner. Pagi itu perut
mulai keroncongan dan sepanjang jalan kami belum menemukan yang pas walau
sebenarnya saat di Alisa nada namun belum punya uang bath yang cukup adanya
sisa perjalanan dahulu kala hahhaha. Akhirnya kami menemukan 1 tempat yang
ibu-ibu muslim menjual buah manga ketan, ini makanan yang paling saya idambakan
dan selalu ucapkan ke suami tiba di Hatyai beli ya, alhasil karena kami
menemukan ini suami juga penasaran jadi kami membeli 1 porsi dengan harga 60Bath
(Rp. 22.775,-).
Kami selusuri
terus pasar Gim Yong sembari mencari Songthew, tawaran sana sini dari supir
tuk-tuk dan agen membuat kami semakin penat dan malas, cukup lama kami belum
menemukannya hingga saya dengan suami memutuskan untuk naik tuk-tuk saja. Kami
akhirnya menemukan supir tuk-tuk yang sedang menyetir namun kosong dan
Bismillah suami saya memanggil untuk berhenti, negoisasi sana sini untuk
mengantarkan kami ke Patung Big Budha dengan harga 50bath.
b. Patung Big Budha (Wat Thaawon)
Oce waktunya
naik tuk-tuk dan menikmati suasana Hatyai, sembari kami menuju lokasi lalu kami
berdiskusi baiknya seperti apa, dengan waktu 1 hari dan kami berpikir mungkin
bisa selesai tampan harus menginap namun kami ingin melihat Asian Night (Pasar
Malam yang penuh kuliner) jadi kami belum bisa memutuskannya, akan tetapi untuk
perjalanan kami memutuskan menyewa tuk-tuk dengan perkiraan 1000-1.500bath.
Setiba di
Patung Big Buddha atau Wat Thaawon, kami
mulai berbisik untuk memutuskan sewa atau cari lainnya dan mau bayar.
Alhamdulillah kami diberi supir tuk-tuk yang baik sekali, beliau sampaikan
“saya tunggu saja bang dan kakak melihat-lihat, nanti saya mau arah kota lagi
jadi sekalian” waw dengar kata-kata itu kami memutuskan untuk sewa tuk-tuknya
sekalian daripada cari lainnya dan akhirnya negoisasi harga dan lokasi, beliau
tanya “sudah ada tujuan atau belum?” saya langsung saja tunjukan tulisan kertas
saya tentang tujuan selain Gim Yong yaitu :
Songklah :
Air Mancur
Naga
Samila Beach
Tangkuan Hill
|
Pagoda di Wat Thaawon |
Aquarium
Songkhlah
Hat Yai:
Hatyai city
Park
Wat Hai Nai
Big Buddha
3D Megic
Asia Night
Dan suami saya
langsung bertanya harga. Beliau menyampaikan “1.500bath dan nanti akan saya
antar tambahannya dan kalau ada mau berhenti foto-foto dimana saja bisa tekan
tombol”. Oce kami menerimanya untuk menghemat tenaga dan waktu.
Kami menikmati
suasana dengan berbagai macam objek, ada patung, tempat ibadah, pagoda, makam,
dan taman kecil. Seperti kebiasaan umumnya orang pasti mendekomentasikannya
sebagai kenang-kenangan. Oya ini tempatnya diseberang LOTUS dan dekat dengan
penginapan yang sudah kami booking, namun belum cekin masih ragu dan enaknya
kami booking gratis pembatalan hingga pkl 07.00pm.
c.
Hatyai City Park
Rencana mau
naik ke atas namun tuk-tuk ndak bisa naik jadi kami hanya menikmati dibawah
yang banyak objek wisatanya dari taman, pemandangan danau, water bom, dan
lainnya
Tempat ini
merupakan serba serbi atraksi Gajah, dan Buaya namun lebih fokus pada Gajah.
Untuk setiap memasuki wilayah atraksi kita harus membayar, lokasinya menurut
kami sempit namun cukup ramai. Bagi yang berminat bisa masuk dan siap merogo
kantong.
|
Patung Naga Mancur |
e.
Songklah
(Naga Mancur, Monumen Sejarah, Taman, Samila Beach)
Songklah ini merupakan ibu Kota dari Hatyai, lokasi ini dari
Hatyai menghabiskan waktu kurang lebih 1 jam. Songklah ini terdiri dari
berbegai macam kawasan wisata seperti :
1)
Patung
Naga Mancur
Patung Naga Mancur ini berada di pinggir lautan dan menghadap
muara laut, dengan ukuran yang cukup besar, selain itu tempat ini cukup ramai
pengunjung karena merupakan identic dari wilayah Songklah.
2)
Monumen
Bersejarah
Monumen ini berada ndak jauh dari Patung Naga Mancur,
memiliki halaman yang luas lalu ada beberapa benda bersejarah pula. Namun sepi
disini sehingga jika kita ingin bersantai bisa jadi rekomendasi.
3)
Samila
Beach
Tentu saat kita dengar Samila Beach maka kita berpikir
pantai, ya memang pantai hanya saja sedikit berbeda karena ada sebuah icon
berupa patung putri duyung yang membuat wisatawan berebut foto disini, kami
hanya foto dari kejauhan dan disamping saja.
f.
Aquarium
(shalat)
|
Mushola di Aquarium Songklah |
Waktunya shalat tiba, kami langsung menuju kawasan wisata
Aquarium sekaligus melakukan shalat Zuhur dan Ashar, disini untuk tempat
beribadah hanya sebuat tenda begitu saja namun setidaknya bisalah untuk shalat.
Kawasan ini sepi dan hanya banyak tuk-tuk parkir saja.
g.
Tang
Kuan Hill
|
Tangkuan Hill |
Tang Kuan Hill tempat ini merupakan tempat ibadah namun
berada diatas bukit, selain itu disini sebagai temat objek wisata, untuk kemari
kami harus mengeluarkan biaya 35bath untuk menggunakan lift tinggi 79meter atau
179 meter, pokoknya serem abis dan jantungan. Dengan ekspresi saya yang
ketakutan suami asik membuat video dan foto saya. Sesaat diatas kami memuaskan
diri melihat pemandangan Songklah yang indah.
h.
3D
megic dan Asean Night (tutup)
Urusan keliling Songklah selesai, waktunya kami keliling kota
Hatyai kembali, sayangnya waktu itu Asean Night tutup sehingga kami hanya
berhenti di 3D Megic saja. 3D Megic ini merupakan tempat serba 3D dengan
berbagai macam icon gambar dan suasana, untuk yang hobi foto bisa tu datang
kemari.
i.
Keliling
Mencari Tiket Pulang
Berhubung kami sudah selesai semua lokasi yang kami datangi
dalam 1 hari maka kami langsung memutuskan untuk mencari tiket pulang, daripada
menginap namun sudah ndak ada yang mau dikunjungi lebih baik bermalam
diperjalanan saja. Kami mengelilingi kota Hatyai ternyata ndak ada bus yang
kosong berhubung waktu tahun baru Cina. Adapun bukan bus melainkan mini bus dan
waw harganya mahal sekali dipalaki, sehingga kami mencari di Alisan ternyata
abis juga lalu kami menyeberang dan Alhamdulillah dapat dengan harga 1600bath
berdua Rp 500.000,- atau perorang 800bath ya apa boleh buat kami menerima yang
penting bus. Kami menggunakan KKKL jam 19,00
j.
Jalan-jalan
keliling pasar Gim Yong dan mencari oleh-oleh
|
Supir Tuk-Tuk |
Urusan tiket selesai, masih ada waktu kami jalan mengelilingi
pasar Gim Yong untuk menikmati suasana sore dan mencari oleh-oleh dengan sisa
buget yang ada. Berbagai macam hal kami temui dan lihat. Sayangnya saat jalan
kaki gamis saya tersangkut dan sobek besar, alhasil saya cuek bebek jika
dilihat orang hehehe. Setelah selesai keliling, kami makan sore berdua habis
130bath. Waktunya kami pulang, bus sudah tiba walau terlambat dan kami sempat
khawatir soal paspor yang sejak awal diminta oleh petugas saat booking tiket
dan dapat diambil saat petugas bus tiba. Alhamdulillah bus tiba dan paspor
langsung kami ambil. Paspor ini dipegang petugas untuk tiket.
Kali ini perjalanan dengan waktu 1 hari lalu kami belum puas,
semoga lain waktu bisa kesana lagi.