Friday, February 24, 2017

Program Kehamilan Melalui Dokter Caroline Tirtarajasa, Sp.OG (K) "Cek HSG, Darah dan Sperma"


Terima kasih kepada yang membaca blog bagian satu, dapat dibaca disini => Program Kehamilan Melalui Dokter Caroline Tirtarajasa, Sp.OG (K) 1 . Sekarang bagian ke dua saya membahas bagaimana tahap selanjutnya. Sungguh perjuangan demi mendapatkan buah hati. Hal yang saya khawatirkan terjadi, tepat tanggal 3 Desember 2016 saya datang bulan, saat itu saya terpukul sekali namun suami menguatkan saya dan menghibur saya juga.

Tepat tanggal 04 Desember 2016 kami pergi ke lab Paramita Matraman untuk membooking pada hari ke 6 tepat pada tanggal 08 Desember 2016, sebenarnya bisa via telpon namun ndak jadi karena sulit terhubung ndak diangkat. Saat di Paramita kami tunjukan surat rujukan dan terbooking pada tanggal 08 Desember 2016 jam 11.00wib. Sekaligus kami menanyakan berapa biaya semuanya untuk persiapan kami.

Tepat pada tanggal 08 Desember 2016 kami sampai di Paramita pkl 09.30 wib lalu kami mendaftar ulang untuk registrasi, menunggu antrian registrasi walaupun 1 hari sebelumnya sudah booking. Sembari zikir dan suami menguatkan saya juga beliau berbagi pikiran dengan pekerjaannya yang mendadak harus dinas ke Pidi Aceh karena ada bencana, berkali-kali di telpon untuk bersiap jam 13.00wib penerbangan menggunakan hercules akan tetapi suami menolak ikut karena fokus untuk cek lab. Setelah 10.30wib barulah kami dipanggil untuk registrasi saya sudah gelisah merasa takut dan khawatir soal HSG yang katanya orang sakit. Jam sudah hampir pkl 11.00wib namun saya belum memasukan obat pronalges supp I digunakan saat 1 jam mau HSG, akhirnya saat dipanggil saya langsung sampaikan ke petugas mau jam berapa saya gunakan obat tersebut lalu petugas meminta saya menggunakan saat itu sembari menunggu waktunya. Cara menggunakan obat inin buka bagian pucuk yang berbentuk lancip lalu di masukan ke dalam dupur pencet hingga isinya masuk seluruhnya di dupur dan tahan hingga HSG selesai, rasanya memang ndak nyaman namun ndak kenapa-kenapa kok.

Selesai urusan obat saya menemui suami untuk menandatangani registrasi lalu kami membayar seluruh biaya yang sudah kami siapkan ya lumayan juga biayanya hehehe.

Kwitansi Cek HSG dan Darah
Kwitansi Cek Sprema
Kami menanti nama kami di panggil, ternyata suami saya dahuluan untuk cek sperma ke lantai 3, sedangkan saya masih duduk menunggu di panggil Alhamdulillah ndak lama kemudian dipanggil untuk pengambilan darah. Cek darah sudah dilaksanakan serta sudah terbiasa beberapa kali pengambilan darah seperti ini jadi ndak terlalu khawatir namun HSG yang membuat saya semakin khawatir melihat jam sudah 12.00wib namun belum juga malah pasien no 1 belum juga sedangkan saya pasien no 2, cukup lama menunggu karena waktu itu bersamaan ada medical cek up perusahaan jadi ramai sekali, selang beberapa waktu pasien HSG pertama di panggil saya mulai banyak zikir. Waktunya saya tiba untuk di panggil ternyata suami saya belum turun. Saya masuk kedalam ruang rongen dan melihat sana sini ruangnya lalu dikasih pakaian untuk ganti, saya tersenyum karena sudah beberapa kali merasakan masuk ruang rongen dan di rongen ABCD hehehe. Selesai ganti pakaian saya diminta rebahan ditempat tidur rongen yang cukup dingin karena AC dan beralas besi, ndak lama kemudian datang dokter untuk melakukan HSG, sebelumnya diajak berbincang mengenai maksud HSG, proses HSG, ditanyai sudah pernah rongen belum dan terakhir soal rasa di HSG yang biasanya akan serasa mules seperti kontraksi efek obat dikeluarkan untuk memfoto rahim.

Proses dimulai, dokter dan perawat mempersiapkan keperluan dan saya diminta rebahan dengan kaki mengkangkang mengikuti tata letak kaki yang disediakan. Lalu alat yang berbentuk sosor bebek yang biasanya digunakan untuk IVA masuk ke rahim membuka rahim agar bisa masuk alat HSG. Mungkin bagi kalian mengerihkan semua serba besi namun steril. Untungnya sudah pernah cek IVA bagi yang sudah menikah terlebih kalau sudah punya keturunan. Saat alat HSG dimasukan dan di putar memang rasanya sedikit ngilu dan risih efek suaranya kali ya yang berbunyi namun ndak sakit setelah itu saya diminta untuk tarik nafas karena obat atau cairan akan disemprot, cukup mules dan serasa pernah mengalami ini jadi ndak apa-apa hanya seperti kena diare saja, lalu miring kanan kiri sesuai intruksi dokter dan pemfotoan, Alhamdulillah hasil bagus semua jadi ndak perlu di ulang, kalau diulang waduh bakalan seperti informasi ada yang harus 2 kali. Oya jangan khawatir ya yang kata orang sangat sakit dan ini itu namun bagi saya itu ndak sakit dan ucapan sakit itu tergantung orangnya bagaimana menyikapinya, so perbanyak zikir dan doa saat HSG. Menurut saya rasa sakit itu berasal dari pemikiran kita saja, kalau berpikir positif dan tenang InsyaAllah ndak sakit kalau mules biasa lah anggap saja sedang belajar mengalami kontraksi.

Setelah HSG selesai dokter mencopot seluruh alat lalu menyampaikan hasil kalau saya baik-baik saja, 2 saluran induk telur baik ndak tersumbat, keadaan rahim baik hanya saja ada benjolan namun itu bukan berbahaya mungkin hanya sesuatu yang dari sang kuasa.

Selesai HSG saya keluar dengan wajah senyum dan masih radak sok HSG, suami saya ternyata menunggu tepat di samping pintu ruang rongen. Suami bertanya dan menggoda agar saya tersenyum. Dengan keadaan saya sudah membaik suami mengajak saya untuk mengantar kertas bahwa sudah selesai proses pemeriksaan. Saat di loket pendaftaran ternyata punya kami bisa diambil pkl 16.00wib jadi kami memutuskan pulang dahulu dan suami mengantar kerumah lanjut ke kampus kuliah S2 nya.

Malam hari suami saya pulang dengan membawa hasil dan karena saya juga suami sering membaca hasil lab darah dan rongen kami lihat bersama juga mencari pengertian yang ndak kami ketahui melalui mbah google Alhamdulillah kami baik-baik saja, soal benjolan di rahim itu ndak berbahaya dan hal yang wajar banyak wanita mengalaminya, namun kalau benjolan itu diatas mendekati sel telur maka harus operasi namun saya dibawah juga kecil sehingga ndak perlu khawatir dan bisa hilang kapan saja. Hal ini ndak cukup disini ya... Kami harus MCU lagi ke dokter dr. Caroline Tirajasa Sp.OG (K) mengenai hasil dan program apa yang terbaik untuk kami.




Kwitansi Total Pengeluaran Lab. Paramita


Biaya yang kami keluarkan
Biaya cek Sperma Rp. 315.000
HSG dan cek darah Rp. 3.580.000


Total Rp. 3.895.000, kami dapat bingkisan boneka.




Alhamdulillah dari semua pengecekan kami dalam keadaan baik dan bersyukur pada Allah, namun kami masih tetap harus menjaga pola makan dan hidup sehat. Semoga informasi ini bermanfaat bagi rekan pembaca. Untuk info selanjutnya bisa baca tulisan berikutnya atau bisa kontak saya melalui komentar atau hubungi email saya : suriyantinasution52@gmail.com.




Untuk program tahap ke 4 klik 

No comments:

Post a Comment