Wednesday, March 29, 2017

Backpacker ke Hatyai,Thailand


Hatyai dan Songklah, Thailand, 30 Januari 2017 :
Merencanakan perjalanan ke Thailand namun hanya memiliki waktu satu hingga dua hari saja selain itu buget yang terbatas, so kami memutuskan untuk ke Hatyai dan Pattani terlebih kami ingin bersilaturahmi ke kerabat kami yang ada di Pattani. Akan tetapi kami gagal ke Pattani karena kerabat kami sedang berada di Bangkok, mendadak harus mengantar seseorang so kami hanya putuskan untuk berada di Hatyai saja.

Dengan alasan diatas maka memuaskan diri untuk menikmati 2 wilayah ini, sebelum lebih jauh membahas cerita perjalanan kami saya akan menjelaskan tentang Hatyai. Hatyai ini merupakan sebuah Kabupaten bagi kita, sebab Hatyai berada di Thailand Selatan dengan nama kota Songklah. Hatyai ini merupakan wilayah terdekat dari Kuala Lumpur,Malaysia so ndak heran banyak para turis akan mendatangi tempat ini, akan tetapi kita akan kesulitan dengan tulisan Thailand walau sebenarnya ada tulisan biasa namun tetap saja ndak terlalu banyak, tapi jangan khawatir juga disana banyak orang Melayu,Muslim yang bisa berbahasa Melayu.

Dengan waktu 1 hari kami, daripada membuang waktu begitu saja kami melangkahkan kaki ini menyelusuri 2 wilayah yaitu kota provinsi Thailand Selatan (Songklah) dan Hatyai. Mungkin pada bertanya mengapa bisa 1 hari apakah jarak berdekatan? Mmmm Hatyai ke Songklah hanya dengan jarak tempau 1-2jam saja, so ndak terlalu sulit bukan. Baiklah saya akan memulai menceritakan perjalanan kami ini.
Kemarin itu saya dan suami memilih menggunakan penyewaan tuk-tuk dengan menunjukan tujuan kami, ini akan saya bahas setelah saya memberikan informasi 3 cara mengelilingi 2 wilayah ini.

Menjelajahi 2 wilayah ini kita bisa menggunakan 3 cara :
1.       Menggunakan jasa travel dan tour
Jika kita merupakan orang yang malas ambil ribet dan masih awam dengan Thailand terlebih tulisannya yang ndak kita ketahui maka bisa menggunakan jasa travel dan tour yang banyak kita jumpai dekat atau seputar wilayah Pasar Gim Yong. Salah satunya seperti yang ada di foto ini. Setiap tempat travel dan tour akan mematok harga yang berbeda-beda ya.

2.       Sewa Tuk-Tuk
Jika berlibur dengan lebih dari 3 orang atau lebih, selain itu ingin lebih murah dari jasa tour atau mandiri dan kita merupakan orang yang suka mencari sesuatu dan ingin berkenalan dengan salah satu supir tuk-tuk untuk dijadikan rekomendasi ke rekan-rekan terlebih juga untuk tahap awal bagi yang awam dengan Thailand maka bisa gunakan tuk-tuk disewa 1 harian. Rute biasanya sesuai dengan keinginan kita mau kemana-kemana saja dengan harga 1.500Bath , namun kadang kala supir tuk-tuk menambah tempat yang belum masuk daftar list namun jarang sekali dapat supir yang seperti ini, jika mau ini saya akan merekomendasikan ke kalian salah satu supir tuk-tuk dengan Bang Saman. Bahasa Melayunya bagus betul malah mendekati bahasa Indonesia jadi ndak sulit diajak bicara. Biasanya jika mendapatkan supir lainnya maka akan memberikan rute umumnya penyewaan tuk-tuk ke tempat wisata yaitu :
a.       Songklah : Patung Naga Songklah- Bundaran Taman Meriam (bisa jalan kaki dari Patung Naga) - Samila Beach-Tangkuan Hill-Sleeping Budha
b.      Hatyai : Wat Hat Yai City Park, Floating Market, Big Budha

3.       Mandiri (Naik turun menggunakan Songthew dan Tuk-tuk)
Sesuai judul “mandiri” so sudah faham ya maksudnya, memang irit menghabiskan uang 240-300bath akan tetapi kita akan naik turun dari kendaran yang bernama songthew dan tuk-tuk terlebih mereka hampir mirip jadi harus pandai-pandai melihatnya, selain itu juga harus mempersiapkan mental hingga fisik dan ndak lupa uang receh ya. Memang asik sih, mendapatkan petualangan baru dengan risiko yang seperti diatas. Untuk penjelasan ini nanti akan saya bahas.

So sudah jelas ya mengenai 3 cara yang harus kalian ambil mana yang terbaik untuk para rekan yang akan berkunjung kesana. Kini wkatunya saya menceritakan perjalanan kami.


1.       Terminal Bersepadu Selatan
Tepat tanggal 29 Januari 2017 kami harus meninggalkan Kuala Lumpur menuju Thailand Selatan, seharusnya kami berangkat pada tanggal 28 Januari 2017 namun karena kehabisan tiket terlebih saat itu tahun baru Cina tanpa kami sadari ya harus menangung risiko kehabisan tiket dan mengundur 1 hari lagi di Kuala Lumpur Alhamdulillahnya kami menginap dirumah kerabat suami semasa kecil duluh. Perjalanan kami dari Terminal Bersepadu Selatan, Kuala Lumpur pkl 11.00pm dan paling lambat cek in pkl 09.30pm, so kami menyegerakan diri meluncur ke Terminal Bersepadu Selatan menggunakan MRT dari Masjid Jamek, agar ndak ada transit-transit lagi. Dari Masjid Jamek ke Stasiun Bandar Tasik (Seberang Terminal Bersepatu Selatan) RM3,60 gunakan sri petaling atau kelana jaya tujuan akhir Putra Heights.

Bus Yang Kami Gunakan
Berhubung sampai sana kami masih pkl 08.30pm maka kami duduk santai ria menikmati suasana Terminal Bersepadu Selatan yang cukup luas, bersih dan seperti bandara. Ndak lupa pula sebelum pergi kami makan malam yang diberi oleh petugas Masjid Jamek saat shalat magrib (ndak heran ya, di Kuala Lumpur seperti ini abis shalat magrib dapat bekal).
Pkl 21.30 wib waktunya kami cek in dengan antrian yang cukup lumayan efek hanya ada 2 tempat cek in saja, ingat ya harus teratur dan antri jangan serobotan, malu ya. Setelah giliran kami, kami turun menggunakan sekalator ke lantai dasar tempat ruang tunggu. Cukup luas dan harus melihat gate berapa kita menunggu yang tertulis disana. Duduk santai ndak lupa beli air mineral ukuran sedang dengan harga RM1.50 ndak mahal kan.
Waktu yang kami tunggu-tunggu tiba pkl 11.00pm kami diminta naik kedalam bus, waktunya berangkat dari Kuala Lumpur menggunakan bus Alisan Golden Coach BNH 8396. Selamat Tinggal Kuala Lumpur Sementara Waktu.

2.       Perjalanan Kuala Lumpur-Thailand Selatan :
Di dalam mobil Alisan Golden Coach BNH 8396 kami menikmati perjalanan malam kami ini, sungguh lelah namun mengasikan lo. Untuk menghemat ya begini berangkat malam hari agar tiba disana pagi hari, perjalanan Kuala Lumpur menuju Hatyai,Thailand Selatan dengan jarak tempuh 8-10jam.
Depature Card

Oya, nanti sebelum memasuki imigrasi Bukit Kayu Hitam,Danok petugas bus akan meminta passport kita untuk nantinya mempermuda petugas imigrasi mendata passport kita sebelum masuk ke imigrasi utama Malaysia menuju Thailand. Selain itu supir bus akan memberikan lembaran Departure Card untuk memasuki wilayah Thailand, ini mempermuda kita saat di imigrasi Thaliand, ndak perlu berlama-lama menulis lagi, sambil bus berjalan kita menulis nanti saat  tiba tinggal masukan ke passport untuk di data di imigrasi Thailand.

Kami tiba di imigrasi Kuala Lumpur,Malaysia sehingga harus turun untuk pendaatan di imigrasi tersebut, waktu dini hari namun banyak yang antri panjang. Alhamdulillah petugas ndak banyak tanya ini itu. Lolos imigrasi lanjut kami mencari dimana bus kami parker dan wajib ingat plat busnya karena banyak sekali bus berderet.

Kami melanjutkan perjalanan menuju Imigrasi Thailand dengan menggunakan bus kembali, hingga akhirnya kami mentok ndak bisa bergerak karena imigrasi Thailand belum buka jam dini hari hingga kami menunggu jam buka pkl 06.00am kalau ndak salah. Bosan si iya namun menikmati sekali, kami melihat banyak bus mengantri, orang berserak di luar dan mobil-mobil pribadi. Ndak heran ya, soalnya pas masa liburan tahun baru Cina sih. Akhirnya karena kebosanan menghampiri suami saya keluar bus dan ngobrol dengan orang India yang kerja di Malaysia. Mereka menceritakan kalau mereka ndak memiliki Visa Thailand jadi nanti mereka akan menggunakan jalur agen gitulah dengan membayar.




3.       Hatyai dan Songklah, Thailand, 30 Januari 2017 :

Waktu yang kami tunggu untuk memasuki Thailand tiba, waktunya masuk bus menuju lokasi dan setiba di imigrasi Thailan, waduh antrian panjang bener dan saya juga kaget ternyata imigrasinya seperti hanya tempat pengecapan atau terminal yang ada petugas dishub gitu bentuknya atau seperti pintu tol di Jakarta gitu. Sudah terbayang ya. Selain ramai juga penuh keberisikan dan desak-desakan sangking ramainya, saya dan suami terpisah dari orang India tersebut, kami mengantri cukup lama dan terakhir suami saya langsung membawa 2 pasport punya suami dan saya, saya berada di belakangnya untuk menunggu antrian cap jempol dan foto. Seperti umumnya imigrasi akan ditanya berapa hari disana, menginap dimana, tujuan kedatangan apa.
Yang Dilingkari Bus Kami Gunakan

Urusan imigrasi selesai, kami mencari bus dengan kebingungan dimana letak bus yang tadi kami naiki, terakhir suami saya meminta saya berdiri di pinggir jalan dan suami melihat kebagian imigrasi, suami datang dan menyampaikan ndak nampak busnya, karena saya memperhatikan bus dari Malaysia memasuki wilayah pojokan khusus bus, saya sampaikan apa yang saya lihat lalu kami coba kesana, ey dapat deh bus yang sedang parkir, seperti gambar ini ya. So bagi rekan-rekan harus jeli ya untuk melihatnya. Bus akan menunggu kita dan usahakan kenalan sama rekan 1 bus jadi kalau kita belum masuk bus beliau bisa sampaikan ke supir (buat jaga-jaga). Belum selesai lagi perjuangan kami menuju Hatyai, kami harus bersabar 1 jam lagi untuk sampai pusat kota Hatyai.
Ye yang kami tunggu sudah di depan mata, kami tiba di Kota Hatyai, bus berhenti di pusat conter bus mereka Alisan Golden Coach, ndak jauh dari pasar Gim Yong. Kami bersih-bersih disana sembari mencari informasi mengenai rute map kami mencari songthew atau tuk-tuk.

a.       Pasar Gim Yong

Kaki berjalan dipinggiran gedung pasar Gim Yong, sekaligus mencari money change dan counter sim card. Alhamdulillah keduanya dapat dalam 1 barisan, Sim card yang kami pilih …….. 300 bath (Rp. 113.877,-) , aduhai cukup mahal dan lebih parahnya ternyata kami ndak menggunakan sepenuhnya sim card tersebut, rugi betul….
Pasar Gim Yong
Menikmati pasar Gim Yong seakan memasuki daerah yang penuh transaksi dari berbagai macam dan pusatnya untuk mencari serba-serbi oleh-oleh dan kuliner. Pagi itu perut mulai keroncongan dan sepanjang jalan kami belum menemukan yang pas walau sebenarnya saat di Alisa nada namun belum punya uang bath yang cukup adanya sisa perjalanan dahulu kala hahhaha. Akhirnya kami menemukan 1 tempat yang ibu-ibu muslim menjual buah manga ketan, ini makanan yang paling saya idambakan dan selalu ucapkan ke suami tiba di Hatyai beli ya, alhasil karena kami menemukan ini suami juga penasaran jadi kami membeli 1 porsi dengan harga 60Bath (Rp. 22.775,-).


Kami selusuri terus pasar Gim Yong sembari mencari Songthew, tawaran sana sini dari supir tuk-tuk dan agen membuat kami semakin penat dan malas, cukup lama kami belum menemukannya hingga saya dengan suami memutuskan untuk naik tuk-tuk saja. Kami akhirnya menemukan supir tuk-tuk yang sedang menyetir namun kosong dan Bismillah suami saya memanggil untuk berhenti, negoisasi sana sini untuk mengantarkan kami ke Patung Big Budha dengan harga 50bath.


b.      Patung Big Budha (Wat Thaawon)
Oce waktunya naik tuk-tuk dan menikmati suasana Hatyai, sembari kami menuju lokasi lalu kami berdiskusi baiknya seperti apa, dengan waktu 1 hari dan kami berpikir mungkin bisa selesai tampan harus menginap namun kami ingin melihat Asian Night (Pasar Malam yang penuh kuliner) jadi kami belum bisa memutuskannya, akan tetapi untuk perjalanan kami memutuskan menyewa tuk-tuk dengan perkiraan 1000-1.500bath.
Setiba di Patung Big Buddha  atau Wat Thaawon, kami mulai berbisik untuk memutuskan sewa atau cari lainnya dan mau bayar. Alhamdulillah kami diberi supir tuk-tuk yang baik sekali, beliau sampaikan “saya tunggu saja bang dan kakak melihat-lihat, nanti saya mau arah kota lagi jadi sekalian” waw dengar kata-kata itu kami memutuskan untuk sewa tuk-tuknya sekalian daripada cari lainnya dan akhirnya negoisasi harga dan lokasi, beliau tanya “sudah ada tujuan atau belum?” saya langsung saja tunjukan tulisan kertas saya tentang tujuan selain Gim Yong yaitu :
Songklah :
Air Mancur Naga
Samila Beach
Tangkuan Hill
Pagoda di Wat Thaawon
Aquarium Songkhlah


Hat Yai:
Hatyai city Park
Wat Hai Nai
Big Buddha
3D Megic
Asia Night
Dan suami saya langsung bertanya harga. Beliau menyampaikan “1.500bath dan nanti akan saya antar tambahannya dan kalau ada mau berhenti foto-foto dimana saja bisa tekan tombol”. Oce kami menerimanya untuk menghemat tenaga dan waktu.
Kami menikmati suasana dengan berbagai macam objek, ada patung, tempat ibadah, pagoda, makam, dan taman kecil. Seperti kebiasaan umumnya orang pasti mendekomentasikannya sebagai kenang-kenangan. Oya ini tempatnya diseberang LOTUS dan dekat dengan penginapan yang sudah kami booking, namun belum cekin masih ragu dan enaknya kami booking gratis pembatalan hingga pkl 07.00pm.

c.       Hatyai City Park

     Rencana mau naik ke atas namun tuk-tuk ndak bisa naik jadi kami hanya menikmati dibawah yang banyak objek wisatanya dari taman, pemandangan danau, water bom, dan lainnya










d.      Chang Puak Camp
Tempat ini merupakan serba serbi atraksi Gajah, dan Buaya namun lebih fokus pada Gajah. Untuk setiap memasuki wilayah atraksi kita harus membayar, lokasinya menurut kami sempit namun cukup ramai. Bagi yang berminat bisa masuk dan siap merogo kantong.

Patung Naga Mancur
e.      Songklah (Naga Mancur, Monumen Sejarah, Taman, Samila Beach)
Songklah ini merupakan ibu Kota dari Hatyai, lokasi ini dari Hatyai menghabiskan waktu kurang lebih 1 jam. Songklah ini terdiri dari berbegai macam kawasan wisata seperti :


1)      Patung Naga Mancur
Patung Naga Mancur ini berada di pinggir lautan dan menghadap muara laut, dengan ukuran yang cukup besar, selain itu tempat ini cukup ramai pengunjung karena merupakan identic dari wilayah Songklah.



2)      Monumen Bersejarah
Monumen ini berada ndak jauh dari Patung Naga Mancur, memiliki halaman yang luas lalu ada beberapa benda bersejarah pula. Namun sepi disini sehingga jika kita ingin bersantai bisa jadi rekomendasi.



3)      Samila Beach
Tentu saat kita dengar Samila Beach maka kita berpikir pantai, ya memang pantai hanya saja sedikit berbeda karena ada sebuah icon berupa patung putri duyung yang membuat wisatawan berebut foto disini, kami hanya foto dari kejauhan dan disamping saja.



f.        Aquarium (shalat)
Mushola di Aquarium Songklah
Waktunya shalat tiba, kami langsung menuju kawasan wisata Aquarium sekaligus melakukan shalat Zuhur dan Ashar, disini untuk tempat beribadah hanya sebuat tenda begitu saja namun setidaknya bisalah untuk shalat. Kawasan ini sepi dan hanya banyak tuk-tuk parkir saja.

g.       Tang Kuan Hill
Tangkuan Hill
Tang Kuan Hill tempat ini merupakan tempat ibadah namun berada diatas bukit, selain itu disini sebagai temat objek wisata, untuk kemari kami harus mengeluarkan biaya 35bath untuk menggunakan lift tinggi 79meter atau 179 meter, pokoknya serem abis dan jantungan. Dengan ekspresi saya yang ketakutan suami asik membuat video dan foto saya. Sesaat diatas kami memuaskan diri melihat pemandangan Songklah yang indah.

h.      3D megic dan Asean Night (tutup)
Urusan keliling Songklah selesai, waktunya kami keliling kota Hatyai kembali, sayangnya waktu itu Asean Night tutup sehingga kami hanya berhenti di 3D Megic saja. 3D Megic ini merupakan tempat serba 3D dengan berbagai macam icon gambar dan suasana, untuk yang hobi foto bisa tu datang kemari.

i.         Keliling Mencari Tiket Pulang
Berhubung kami sudah selesai semua lokasi yang kami datangi dalam 1 hari maka kami langsung memutuskan untuk mencari tiket pulang, daripada menginap namun sudah ndak ada yang mau dikunjungi lebih baik bermalam diperjalanan saja. Kami mengelilingi kota Hatyai ternyata ndak ada bus yang kosong berhubung waktu tahun baru Cina. Adapun bukan bus melainkan mini bus dan waw harganya mahal sekali dipalaki, sehingga kami mencari di Alisan ternyata abis juga lalu kami menyeberang dan Alhamdulillah dapat dengan harga 1600bath berdua Rp 500.000,- atau perorang 800bath ya apa boleh buat kami menerima yang penting bus. Kami menggunakan KKKL jam 19,00


j.        Jalan-jalan keliling pasar Gim Yong dan mencari oleh-oleh

Supir Tuk-Tuk








Urusan tiket selesai, masih ada waktu kami jalan mengelilingi pasar Gim Yong untuk menikmati suasana sore dan mencari oleh-oleh dengan sisa buget yang ada. Berbagai macam hal kami temui dan lihat. Sayangnya saat jalan kaki gamis saya tersangkut dan sobek besar, alhasil saya cuek bebek jika dilihat orang hehehe. Setelah selesai keliling, kami makan sore berdua habis 130bath. Waktunya kami pulang, bus sudah tiba walau terlambat dan kami sempat khawatir soal paspor yang sejak awal diminta oleh petugas saat booking tiket dan dapat diambil saat petugas bus tiba. Alhamdulillah bus tiba dan paspor langsung kami ambil. Paspor ini dipegang petugas untuk tiket.


Kali ini perjalanan dengan waktu 1 hari lalu kami belum puas, semoga lain waktu bisa kesana lagi. 

12 comments:

  1. Thanks mbak atas infonya cukup membantu..Apakah ada no telepon supir tuk2 tsb mbak ?

    ReplyDelete
  2. Thanks mbak atas infonya cukup membantu..Apakah ada no telepon supir tuk2 tsb mbak ?

    ReplyDelete
  3. Sudah ada di bagian penjelasan soal sewa tuk_tuk (coba lihat gambar) ada tulisan di pintu tuk-tuk beliau yang sudah saya upload.

    ReplyDelete
  4. Sudah ada di bagian penjelasan soal sewa tuk_tuk (coba lihat gambar) ada tulisan di pintu tuk-tuk beliau yang sudah saya upload.

    ReplyDelete
  5. Kak.. Nanya dong.. Bus Alisan ke Hatyai ada colokan listriknya gak ya di masing2 seat nya? Mksh :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ada dan nyaman sekali. Saat di loket Alisan hatyai ada wifi gratisnya.

      Delete
  6. terima kasih..info yg sangat bagus dan komprehensif..

    ReplyDelete
  7. Terima kasih mba,infonya sangat membantu,saya mau tanya,ketika turun ke imigrasi,apakah tas bawaan kita harus ikut turun juga,atw boleh dtinggal dbus?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Maaf baru balas lagi fokus ke baby. Untuk tas ndak perlu. Tapi kalau ada barang bawaan berharga baiknya dibawa. Di imigrasi santai dan ndak terlalu formal. Hanya cek data, foto dan scan sidik jari.

      Delete
  8. maaf boleh bertanya ,apakah boleh melancong ke malaysia kemudian lanjut ke thailand(kota Pattani) melaui jalan darat dan kira kira berapa biaya yang di perlukan selama1 minggu di thailand(pattani)
    terima kasih

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hai, untuk jalan-jalan dari Malaysia ke Thailand melalui jalur darat bisa kok dan lebih murah. Jika dari Kuala Lumpur, maka naik bus dari Terminal Bersepadu Selatan dan turun di Hatyai,Songklah,Thailand dengan biaya bus RM50-70. Untuk biaya keseluruhannya tergantung berapa lama dan berapa orang. Untuk umum.

      Tiket KL-Hatyai RM 50-100
      Tiket Hatyai - Pattani Bath 150-1.000
      Tiket Pattani - Hatyai Bath 150-1.000
      Tiket Hatyai-KL Bath 500-1.800
      Penginapan Bath 754 (harga standar dan bisa lebih murah)
      Makan persekali Bath 64 (harga standar bisa lebih murah)

      Delete