Tuesday, February 21, 2017

Untukmu Pengganti Ayahku "Puisi"

Kehidupan berlimpah saat kejayaannya dimasa itu
Membuatnya lupa akan siapa iya
Iya yang merupakan seorang suami dan ayah
Berpoyah ria tanpa memikirkan keluarganya
Iya di ingatkan oleh Allah
Allah telah memberikan sebuah cobaan bagi kehidupan kami
Berawal dari penyakit gagal ginjal
Bertahun-tahun iya rasakan dan nikmati penyakitnya
Menguras semua harta dan kehidupannya
Alhasil,
Hidup dengan keadaan yang serba kekurangan
Sejengkal tanahpun kami tak punya
Untuk berlindung atas sengatan matahari dan dinginnya malam
Kami menumpang di rumah orang
Saat tubuhnya lemah dan semakin kecil
Jangankan untuk mencari nafkah
Duduk pun iya tak sanggup lagi
Setiap hari iya merenungkan bagaimana nasibnya dan keluarganya
Selama hidupnya iya memberikan kekejaman pada istri dan keluarganya
Kata umi,hari itu sangat cerah
Panas mentari menyapa kehidupan
Di dalam rumah panggung tua yang usang
Tepat tanggal 12 April 1993
Allah mengambilmu dari kami
Saat itu daku masih dalam kandungan umi
Duka melanda keluarga kami
Belum sempat ayah melihat daku
Allah telah memanggilnya terlebih dahulu
Masih dalam keadaan duka
Tiga hari setelah meninggalnya
Daku lahir dan menghirup udara bumi ini
Tapi sayang, daku tak seperti anak lainnya
Waktu terus berputar hingga saatnya daku telah bias berbicara
Di dalam rumah panggung nan usang
Saya peluk satu-satunya foto peninggalan ayah
Foto saat iya menjadi wartawan
Daku tertidur di pelukan umi, mengutarkan sebuah pertanyaan
Yang membuat umi meneteskan air matanya
Umi, ayah dimana? Kenapa ndak pernah pulang?
Ayah marah ya sama Yanti, karena Yanti lama lahirnya
Ayah tampan ya umi, ayah baik ya umi
Kapan ya Yanti bisa ketemu ayah
Saat itu daku masih lugu dan belum mengetahui apa yang terjadi
Pertumbuhanku tak seperti anak lainnya
Daku sering sakit-sakitan
Umi memaklumi keadaan daku seperti ini
Pikiran daku telah nalar ketika daku memasuki sekolah dasar
Hampir setiap saat pulang sekolah seseorang menghina daku
Yanti, anak haram, lahir tanpa ayah
Yanti, anak haram, lahir tanpa ayah
Berulang-ulang ucapan itu daku dengar
Hingga akhirnya daku menanyakan kepada umi
Dan menceritakan semua yang terjadi
Umi, benarkah Yanti anak haram
Sebenarnya ayah kemana, selama ini umi cerita
Ayah baik dan jauh dari kita karena dekat dengan Allah
Umi….. Yanti dibilang anak haram, lahir tanpa ayah
Yanti mau seperti lainnya ada ayahnya
Umi ajak ke makam didepan saya tertulis batu nisan dengan nama ayahku
Barulah daku sadar kalau ayah telah meninggal
Setiap malam daku berdoa
Agar Allah memberikan yang terindah baginya
Dan terselip rasa yang begitu dalam
Menginginkan kasih sayang seorang ayah
Dilindungi oleh seorang ayah
Kadang kala air mata ini menetes dan memohon
Sekali saja daku dipertemukan dengannya
Walau itu hanya di dalam mimpi saja
Itu sudah cukup
Hati kecilku bertanya - tanya
Mungkinkah daku mendapatkannya
Sebuah kasih sayang dari sosok ayah
Seperti layaknya anak lainnya
Kini saya bersyukur mendapatkan sosok ayah
Merawat, mencintai, mengasihi kami seperti anaknya sendiri
Saya percaya, Allah akan memberikan kejutan-kejutan indah dari kesabaran kami.
Thank for U Allah
Atas hadiah sebuah ayah untuk kami
by : Suriyanti Nasution
Jakarta, 30 Juli 2014

No comments:

Post a Comment