Allah merupakan
Sang Pengatur Tertinggi atas segala sesuatu. Seandainya tidak ada Sang Pengatur
Tertinggi, niscaya alam akan rusak binasa. Bahkan kalaupun ada pengatur, namun
jumlahnya ada dua dan sederajat, maka alam akan rusak binasa pula. “Andaikan
di langit dan bumi ada banyak ilah selain Allah, tentu keduanya akan rusak
binasa” (QS. Al-Anbiya’: 22).
Keberadaan manusia sebagai pengganti Allah di bumi berarti bahwa
manusia merupakan pengatur bagi segenap yang ada di bumi agar tidak rusak
binasa. Apabila bumi mengalami kerusakan maka yang bertanggung jawab adalah
manusia. Oleh karena itu, segenap kerusakan yang ada di bumi akan dinisbatkan
kepada sikap dan tingkah laku manusia.
“Telah tampak kerusakan di daratan dan di lautan akibat tingkah laku manusia” (QS. Al-Ruum: 41).
Dari
berbagai pendapat para ulama, penetapan khalifah bisa dilakukan melalui
berbagai mekanisme sebagai berikut.
Pertama, dengan
pemilihan langsung oleh setiap orang (demokrasi langsung).
Kedua, khalifah
ditetapkan oleh ahlul hall wal ‘aqd yang mewakili rakyat.
Ketiga, khalifah
ditetapkan oleh khalifah sebelumnya.
Kita
harus membedakan yang mana amanah terhadap Allah yaitu menjalankan perintahNya
dan menajauhi laranganNya. Amanah antara sesama manusia yaitu dimana kita dapat
menjaga dan memelihara kepercayaan orang lain kepada kita serta amanah terhadap
diri sendiripun ada yakni menjadikan hidup lebih baik dan memanfaatkan hal yang
baik terutama mengenai agama serta tidak membahayakan diri kita sendiri untuk
kepentingan dunia dan akhirat. Di dalam Al-Quran telah dijelaskan pula bentuk –
bentuk amanah manusia di dalam QS.Al-Nisa ayat 58
إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُكُمْ أَنْ
تُؤَدُّوا الْأَمَانَاتِ إِلَىٰ أَهْلِهَا وَإِذَا حَكَمْتُمْ بَيْنَ النَّاسِ
أَنْ تَحْكُمُوا بِالْعَدْلِ ۚ إِنَّ اللَّهَ نِعِمَّا يَعِظُكُمْ بِهِ ۗ إِنَّ
اللَّهَ كَانَ سَمِيعًا بَصِيرًا
58. Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang
berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara
manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi
pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha
mendengar lagi Maha melihat.
Dari ayat
tadi terdapat lima pelajaran yang dapat dipetik:
1. Setiap
amanah memiliki pemiliknya yang harus diserahkan
kepadanya. Penyerahan amanah sosial seperti pemerintahan dan pengadilan kepada
orang orang yang bukan ahlinya adalah tidak sejalan dengan iman.
2. Amanah
harus diserahkan kepada pemiliknya, baik ia itu Kafir
ataupun Musyrik. Dalam menunaikan amanah kemukminan si pemilik
tidaklah disyaratkan.
3. Bukan
hanya hakim yang harus adil, tapi semua
orang mukmin haruslah memelihara keadilan dalam segala bentuk
penanganan masalah keluarga dan sosial.
4. Dalam
memelihara amanah dan menjaga keadilan, haruslah kita tahu bahwa Tuhan sebagai
pengawas. Karena DiaMaha Mendengar dan Melihat.
5. Manusia memerlukan nasehat dan penasehat yang
terbaik adalah Tuhan yang Maha Esa.
serta
QS.Al-Ahzab ayat 72
إِنَّا عَرَضْنَا
الْأَمَانَةَ عَلَى السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَالْجِبَالِ فَأَبَيْنَ أَنْ
يَحْمِلْنَهَا وَأَشْفَقْنَ مِنْهَا وَحَمَلَهَا الْإِنْسَانُ ۖ إِنَّهُ كَانَ
ظَلُومًا جَهُولًا
72. Sesungguhnya
Kami telah mengemukakan amanat kepada langit, bumi dan gunung-gunung, Maka
semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir akan
mengkhianatinya, dan dipikullah amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia
itu Amat zalim dan Amat bodoh,Yang dimaksud dengan amanat di sini ialah
tugas-tugas keagamaan.
Lebih
spesipiknya amanah manusia di dunia ini yang mungkin tidak asing lagi bagi kita
semua khususnya penulis yaitu sebagai :
- Abdullah
(hamba Allah)
Tugas
manusia sebagai Abdullah dapat dan difahami di firman Allah dalam QS.Adz
Dzariyat ayat 56.
وَمَا خَلَقْتُ
الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ
56. dan
aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi
kepada-Ku.
Surat
Adz dzariyat ayat 56 mengandung makna bahwa semua makhluk Allah, termasuk jin
dan manusia diciptakan oleh Allah SWT agar mereka mau mengabdikan diri, taat,
tunduk, serta menyembah hanya kepada Allah SWT. dan adapun ibadah yaitu :
1.Ibadah muhdah (murni),
yaitu ibadah yang telah ditentukan waktunya, tata caranya, dan syarat-syarat
pelaksanaannya oleh nas, baik Al Qur’an maupun hadits yang tidak boleh diubah,
ditambah atau dikurangi. Misalnya shalat, puasa, zakat, haji dan sebagainya.
2. Ibadah ‘ammah (umum), yaitu pengabdian yang dilakuakn oleh
manusia yang diwujudkan dalam bentuk aktivitas dan kegiatan hidup yang
dilaksanakan dalam konteks mencari keridhaan Allah SWT
Pernahkan
kita memikirkan dari
mana kita diciptakan dan bagaimana tahap-tahap penciptaannya? Pernahkah
terpikir di benak kita bahwa tadinya kita berasal dari tanah dan dari setetes
mani yang hina?
Pembahasan
berikut ini mengajak kita untuk melihat asal kejadian manusia agar hilang
kesombongan di hati dengan kesempurnaan jasmani yang dimiliki dan agar kita
bertasbih memuji Allah ‘Azza wa Jalla dengan kemahasempurnaan
kekuasaan-Nya.Kita pasti selalu bertanya mengapa manusia sebagai Abdullah cukup
singkat untuk menjawab dan dapat memahaminya manusia itu memiliki jasad dan roh
dimana manusia diciptakan dari saripati yang telah jelas didalam firman Allah
di QS.Al-Mu’minun ayat 12-14
12. dan
Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari
tanah.
13.
kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang
kokoh (rahim).
14.
kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami
jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang,
lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. kemudian Kami jadikan Dia
makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta yang paling
baik.
Isi Kandungan
a.) Manusia diciptakan
dari saripati tanah yang kemudian mengalami proses dalam beberapa fase
penciptaan dankejadiannya.
b.) Allah
adalah sebaik-baik pencipta karena seluruh penciptaan tersebit membuktikan
bahwa Allah secara detail mempersiapkan segala hal yang memungkinan adanya
kehidupan suatu mahluk ciptaan-Nya,termasuk manusia.
c.)
Proses kejadian manusia terbukti melalui Al-quran dan ilmu pengetahuan sehingga
hal tersebut harus memperkuat keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT.
Dan sejak
roh masuk dalam tubuh ini rohpun memberikan kesaksian dihadapan Allah yang
mengakui Allah satu-satunya Tuhan yang harus dipatuhi dan mengikuti perintahnya
seperti yang dijelaskan dalam QS.Al-Araf ayat 172
وَإِذْ أَخَذَ
رَبُّكَ مِنْ بَنِي آدَمَ مِنْ ظُهُورِهِمْ ذُرِّيَّتَهُمْ وَأَشْهَدَهُمْ عَلَىٰ
أَنْفُسِهِمْ أَلَسْتُ بِرَبِّكُمْ ۖ قَالُوا بَلَىٰ ۛ شَهِدْنَا ۛ أَنْ تَقُولُوا
يَوْمَ الْقِيَامَةِ إِنَّا كُنَّا عَنْ هَٰذَا غَافِلِينَ
172. dan
(ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi
mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman):
“Bukankah aku ini Tuhanmu?” mereka menjawab: “Betul (Engkau Tuban kami), Kami
menjadi saksi”. (kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak
mengatakan: “Sesungguhnya Kami (Bani Adam) adalah orang-orang yang lengah
terhadap ini (keesaan Tuhan)”,
Dan
pernahkah kita berfikir waktu demi waktu yang terlewati sering sekali melupakan
perjanjian tersebut.
- Khalifah
bumi
Tugas
yang kedua ini juga telah dijelaskan didalam QS.Al-Baqarah ayat 30,
وَ إِذْ قَالَ رَبُّكَ
لِلْمَلاَئِكَةِ إِنِّيْ جَاعِلٌ فِي الْأَرْضِ خَلِيْفَةً قَالُوْا أَتَجْعَلُ
فِيْهَا مَن يُفْسِدُ فِيْهَا وَيَسْفِكُ الدِّمَاءَ وَ نَحْنُ نُسَبِّحُ
بِحَمْدِكَ وَ نُقَدِّسُ لَكَ قَالَ إِنِّيْ أَعْلَمُ مَا لاَ تَعْلَمُوْنَ
30.
ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada Para Malaikat: “Sesungguhnya aku
hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi.” mereka berkata: “Mengapa
Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat
kerusakan padanya dan menumpahkan darah, Padahal Kami Senantiasa bertasbih
dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?” Tuhan berfirman: “Sesungguhnya aku
mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.”
manusia
sudah diciptakan oleh Allah pada awalnya menjadi umat yang akan menjadi
pemimpin di surga. Manusia akan menjadi pemimpin malaikat dan syetan, akibatnya
syetanpun cenburu, dan berbuat murka dan tidak patuh terhadap Allah. Seiring
berjalannya waktu, Syetanpun berhasil mempengaruhi manusia untuk melanggar
aturan dari Allah swt, sehingga manusia dapat hukuman untuk diturunkan didunia.
Para
malaikat khawatir, bahwa umat manusia (keturunan Adam) akan membuat kerusakan
di bumi. Padahal para malaikat merupakan makhluk yang selalu bertasbih,
mensucikan Allah. Ketidaktahuan para malaikat dan kekhawatiran para malaikat
itu menjadi hilang setelah mendapatkan penjelasan dari Allah bahwa Allah lebih
mengetahui apa yang tidak diketahui oleh para malaikat.
QS.Fathir
ayat 39,
هُوَ الَّذِي
جَعَلَكُمْ خَلَائِفَ فِي الْأَرْضِ ۚ فَمَنْ كَفَرَ فَعَلَيْهِ كُفْرُهُ ۖ وَلَا
يَزِيدُ الْكَافِرِينَ كُفْرُهُمْ عِنْدَ رَبِّهِمْ إِلَّا مَقْتًا ۖ وَلَا
يَزِيدُ الْكَافِرِينَ كُفْرُهُمْ إِلَّا خَسَارًا
39.
Dia-lah yang menjadikan kamu khalifah-khalifah di muka bumi. Barangsiapa yang
kafir, Maka (akibat) kekafirannya menimpa dirinya sendiri. dan kekafiran
orang-orang yang kafir itu tidak lain hanyalah akan menambah kemurkaan pada
sisi Tuhannya dan kekafiran orang-orang yang kafir itu tidak lain hanyalah akan
menambah kerugian mereka belaka.
QS.
Al-An’am ayat 165
وَهُوَ الَّذِي
جَعَلَكُمْ خَلَائِفَ الْأَرْضِ وَرَفَعَ بَعْضَكُمْ فَوْقَ بَعْضٍ دَرَجَاتٍ
لِيَبْلُوَكُمْ فِي مَا آتَاكُمْ ۗ إِنَّ رَبَّكَ سَرِيعُ الْعِقَابِ وَإِنَّهُ
لَغَفُورٌ رَحِيمٌ
165. dan
Dia lah yang menjadikan kamu penguasa-penguasa di bumi dan Dia meninggikan
sebahagian kamu atas sebahagian (yang lain) beberapa derajat, untuk mengujimu
tentang apa yang diberikan-Nya kepadamu. Sesungguhnya Tuhanmu Amat cepat
siksaan-Nya dan Sesungguhnya Dia Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Sangat
dijelaskan sekali di QS.Al-Baqarah ayat 30 ini Allah menciptakan manusia
sebagai khalifah serta memberitahu kepada malaikat dan timbulah kekhawatiran
malaikat yang takut bumi akan rusak dikarenakan ulah manusia namun Allah
menjelaskan bahwa Allah lebih mengetahui dari apa yang telah diketahui para
ciptaanNya baik itu malaikat,manusia dan jin.
Manusia
merupakan makhluk ciptaan Allah yang termulia di bumi ini yang diciptakan
sebaik-baiknya bentuk serta diberikan kelebihan yang luar biasa untuk
memanfaatkan dan mengembangkan bumi ini. Tugas manusia sebagai khalifah dibumi
ini guna mewujudkan kemakmuran dibumi ini, mewujudkan kebahagian dengan
bekerjasama.
QS.Hud
ayat 61
وَإِلَىٰ ثَمُودَ
أَخَاهُمْ صَالِحًا ۚ قَالَ يَا قَوْمِ اعْبُدُوا اللَّهَ مَا لَكُمْ مِنْ إِلَٰهٍ
غَيْرُهُ ۖ هُوَ أَنْشَأَكُمْ مِنَ الْأَرْضِ وَاسْتَعْمَرَكُمْ فِيهَا
فَاسْتَغْفِرُوهُ ثُمَّ تُوبُوا إِلَيْهِ ۚ إِنَّ رَبِّي قَرِيبٌ مُجِيبٌ
61. dan
kepada Tsamud (kami utus) saudara mereka shaleh. Shaleh berkata: “Hai kaumku,
sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada bagimu Tuhan selain Dia. Dia telah
menciptakan kamu dari bumi (tanah) dan menjadikan kamu pemakmurnya[1], karena
itu mohonlah ampunan-Nya, kemudian bertobatlah kepada-Nya, Sesungguhnya Tuhanku
Amat dekat (rahmat-Nya) lagi memperkenankan (doa hamba-Nya).”
[1] Maksudnya: manusia
dijadikan penghuni dunia untuk menguasai dan memakmurkan dunia.
QS.Al-Madiah
ayat 16
يَهْدِي بِهِ اللَّهُ مَنِ اتَّبَعَ
رِضْوَانَهُ سُبُلَ السَّلَامِ وَيُخْرِجُهُمْ مِنَ الظُّلُمَاتِ إِلَى النُّورِ
بِإِذْنِهِ وَيَهْدِيهِمْ إِلَىٰ صِرَاطٍ مُسْتَقِيمٍ
16.
dengan kitab Itulah Allah menunjuki orang-orang yang mengikuti keredhaan-Nya ke
jalan keselamatan, dan (dengan kitab itu pula) Allah mengeluarkan orang-orang
itu dari gelap gulita kepada cahaya yang terang benderang dengan seizin-Nya,
dan menunjuki mereka ke jalan yang lurus.
QS.
Al-Ashr ayat 1-3
١. ﻭﺍﻟﻌﺼﺮ
٢. ﺇﻥ ﺍﻹﻧﺴﺎﻥ ﻟﻔﻲ ﺧﺴﺮ
٣. ﺇﻻ ﺍﻟﺬﻳﻦ ﺁﻣﻨﻮﺍ ﻭﻋﻤﻠﻮﺍ ﺍﻟﺼﺎﻟﺤﺎﺕ ﻭﺗﻮﺍﺻﻮﺍ
ﺑﺎﻟﺤﻖ ﻭﺗﻮﺍﺻﻮﺍ ﺑﺎﻟﺼﺒﺮ
1. demi
masa.
2.
Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian,
3.
kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat
menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi
kesabaran.
Dari
beberapa ayat Al-Qur’an diatas dapat kita pahami bahwa tugas khalifah itu
sangat mulia dan suci serta merupakan perwujudan dari tugas manusia sebagai
abdullah. Khalifah menyangkut banyak hal diri sendiri,keluarga dan masyarakat
serta alam sekitar meliputi
- Menuntut
ilmu pengetahuan dengan dididik maupun mengajarkan
Firman
Allah SWT didalam QS. An-Nahl ayat 43
وَمَا أَرْسَلْنَا
مِنْ قَبْلِكَ إِلَّا رِجَالًا نُوحِي إِلَيْهِمْ ۚ فَاسْأَلُوا أَهْلَ الذِّكْرِ
إِنْ كُنْتُمْ لَا تَعْلَمُونَ
43. dan
Kami tidak mengutus sebelum kamu, kecuali orang-orang lelaki yang Kami beri
wahyu kepada mereka; Maka bertanyalah kepada orang yang mempunyai
pengetahuan[1] jika kamu tidak mengetahui,
[1] Yakni: orang-orang
yang mempunyai pengetahuan tentang Nabi dan kitab-kitab.
- Menjaga
dan memelihara diri
Firman
Allah SWT didalam QS.At-Tahrim ayat 6
يَا أَيُّهَا
الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا النَّاسُ
وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلَائِكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَا يَعْصُونَ اللَّهَ مَا
أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ
6. Hai
orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka
yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang
kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya
kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.
- Membentuk
rumah tangga sakinah dan mawadah wa rahmah
Firman
Allah SWT didalam QS Ar-Rum ayat 21
وَمِنْ آيَاتِهِ
أَنْ خَلَقَ لَكُمْ مِنْ أَنْفُسِكُمْ أَزْوَاجًا لِتَسْكُنُوا إِلَيْهَا
وَجَعَلَ بَيْنَكُمْ مَوَدَّةً وَرَحْمَةً إِنَّ فِي ذَلِكَ لآيَاتٍ لِقَوْمٍ
يَتَفَكَّرُونَ
21. dan
di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri
dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan
dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian
itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir.
- Mewujudkan
kesatuan dan persatuan
Firman
Allah SWT didalam QS. Al-Hujurat ayat 10
10.
orang-orang beriman itu Sesungguhnya bersaudara. sebab itu damaikanlah
(perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah,
supaya kamu mendapat rahmat.
- Tolong
menolong,bertanggung jawab Firman Allah SWT didalam QS. Al-Maidah
ayat 2 dan QS. Ali Imron ayat 104
2. Hai
orang-orang yang beriman, janganlah kamu melanggar syi’ar-syi’ar Allah[3], dan
jangan melanggar kehormatan bulan-bulan haram[4], jangan (mengganggu) binatang-binatang
had-ya[5], dan binatang-binatang qalaa-id[6], dan jangan (pula) mengganggu
orang-orang yang mengunjungi Baitullah sedang mereka mencari kurnia dan
keredhaan dari Tuhannya[7] dan apabila kamu telah menyelesaikan ibadah haji,
Maka bolehlah berburu. dan janganlah sekali-kali kebencian(mu) kepada sesuatu
kaum karena mereka menghalang-halangi kamu dari Masjidilharam, mendorongmu
berbuat aniaya (kepada mereka). dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan)
kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan
pelanggaran. dan bertakwalah kamu kepada Allah, Sesungguhnya Allah Amat berat
siksa-Nya.
[3]
Syi’ar Allah Ialah: segala amalan yang dilakukan dalam rangka ibadat haji dan
tempat-tempat mengerjakannya.
[4]
Maksudnya antara lain Ialah: bulan Haram (bulan Zulkaidah, Zulhijjah, Muharram
dan Rajab), tanah Haram (Mekah) dan Ihram., Maksudnya Ialah: dilarang melakukan
peperangan di bulan-bulan itu.
[5]
Ialah: binatang (unta, lembu, kambing, biri-biri) yang dibawa ke ka’bah untuk
mendekatkan diri kepada Allah, disembelih ditanah Haram dan dagingnya
dihadiahkan kepada fakir miskin dalam rangka ibadat haji.
[6]
Ialah: binatang had-ya yang diberi kalung, supaya diketahui orang bahwa
binatang itu telah diperuntukkan untuk dibawa ke Ka’bah.
[7] Dimaksud
dengan karunia Ialah: Keuntungan yang diberikan Allah dalam perniagaan.
keredhaan dari Allah Ialah: pahala amalan haji.
- Untuk
Alam manusia diharuskan menjaga,melestarikan.
Sebagai
khalifah yang diberikan kepercayaan dan tanggung jawab mengelolah alam ini
dimana memiliki fungsi yang snagat besar dalam menegakkan sendi-sendi kehidupan
dimuka bumi. Menjadi pengingat kita bahwa Allah tidak menyukai manusia yang
berbuat kerusakan yang telah dijelaskan dalam firman Allah SWT QS. Al-Qashash
ayat 77
77. dan
carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri
akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan
berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik,
kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya
Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.
Untuk
lebih menjelaskan lagi adapun hadis mengenai manusia sebagai kholifah dibumi
ini :
Abu Hurairah r.a. menceritakan hadis berikut:
أَخَذَ النَّبِيُ
صَلَّى الّلهُ عَلَيْهِ وَّ سَلَّمَ بِيَدِيْ فَقَالَ: خَلَقَ اللّهُ عَزَّوَجَلَّ
التُّرْبَةَ يَوْمَ السَّبْتِ وَ خَلَقَ فِيْهَاالْجِبَالَ يَوْمَ الأَحَدِوخَلَقَ
الشَّجَرَ يَوْمَ الإِثْنَيْنِ وَ خَلَقَ الْمَكْرُوْهَ يَومَ الثُّلاَثَاءِ وَ
خَلَقَ النُّوْرَ يَوْمَ الأَرْبِعَاءِ وَ بَثَّ فِيْهَا الدَّوَابَّ يَوْمَ
الْخَمِيْسِ وَ خَلَقَ آدَمَ عَلَيْهِ السَّلَامُ بَعْدَ العَصْرِمِنْ يَوْمِ
الْجُمُعَةِ فِيْ آخِرِالْخَلْقِ فِيْ آخِرِ سَاعَةٍ مِنْ سَاعَاتِ الْجُمُعَةِ.
(رواه
مسلم و أحمد رضي الله عنهما)
Nabi SAW. memegang tanganku, lalu bersabda, “Allah SWT.
menciptakan bumi pada hari sabtu, Dia menciptakan padanya gunung-gunung pada
hari ahad, Dia menciptakan pohon-pohonan pada hari senin, Dia menciptakan
hal-hal yang tidak disukai pada hari selasa, Dia menciptakan nur (cahaya) pada
hari rabu, dan Dia menyebarkan (menciptakan) hewan-hewan padanya pada hari
kamis, dan Dia menciptakan Adam a.s. sesudah waktu asar pada hari jumat,
sebagai akhir makhluk (yang diciptakan) pada saat yang terakhir dari
waktu-waktu hari jumat.” (riwayat Muslim dan Ahmad)
DAFTAR
PUSTAKA
Aziz
Mansyhuri, Abdul. 1980. Mutiara Qur’an dan Hadits. Surabaya:
Al-Ikhlas.
Ahmad
Ibnu Hanbal, Abdullah Ibn. 2009. Hadis-Hadis Imam Ahmad. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Al-Qur’anul
Karim
QUTHB, Sayyid. 2004. Tafsir fi Zhilalil-Quran dibawah
naungan Al-quran jilid 11. Jakarta: Gema Insani
No comments:
Post a Comment