27 Januari 2017, pagi pkl 09.15am kami menuju terminal bus Muar mencari
tiket menuju Kuala Lumpur, Alhamdulillah kami dapat keberangkatan jam 10.00am
dengan menggunakan bus Mayang Sari dengan biaya RM16.70 per orang. Tepat jam
10.00am kami berangkat menuju Kuala Lumpur. Seperti biasanya perjalanan kami
dipenuhi dengan pemandangan kelapa sawit, jalanan bebas hambatan, ndak terlalu
ramai jalanan, jarang melihat rumah-rumah penduduk selama 2 jam perjalanan kami
lebih banyak tidur untuk mempersiapkan mental jalan mengelilingi Kuala Lumpur.
|
Stasiun Bandar Tasik |
Suasana mulai berubah terlihat gedung-gedung megah ya Kuala Lumpur, Jumat,
27 Januari 2017 jam 12.10 wib kami tiba di Terminal Bersepadu Selatan, segera
kami langsung turun dari bus mengambil barang lalu jalan menuju Stasiun Bandar
Tasik Selatan. Dari tempat kita turun naik ke lantai atas lalu menemukan 1
lantai utama khusus keluar masuknya pengunjung dan loket penjualan tiket.
Terminal Bersepadu Selatan ini sangat besar dan luas, kali itu kami ndak
berlama-lama karena baru sadar kalau itu hari jumat sehingga suami harus shalat
jumat. Selanjutnya saat ketemu konter atau bagian informasi diatasnya ada
pamplet yang harus jeli kita lihat petunjuk arah, kita mengikuti arah keluar
bagi yang ragu sebaiinya tanya saja, lalu keluar ke arah jembatan penghubung
antara Terminal Bersepadu Selatan dengan Stasiun Bandar Tasik Selatan. Ikuti
saja jalannya hingga sampai di Stasiun Bandar Tasik Selatan.
|
Rute Dari Bandar Tasik |
Jika sudah berada di Stasiun Bandar Tasik Selatan lihat kita mau
menggunakan KLIA/KTM/RapidKL biasanya para pelancong untuk tujuan pusat kota
Kuala Lumpur seperti Pasar Seni dan Masjid Jamek maka menggunakan Rapid KL.
Untuk Masjid Jamek gunakan dua pilihan ini namun
untuk lebih muda gunakan no 1:
1.
Sri Petaling Line tujuan Sentul Timur turun di
Masjid Jamek dengan biaya
RM 3.20 perorang.
2.
Kelana Jaya Line tujuan Gombak turun di Masjid
Jamek dengan biaya
RM 3.20 perorang.
Setiba kami di Stasiun Masjid Jamek, kami turun kearah Masjid Jamek untuk
mempermuda suami bisa shalat. Setiba di Masjid Jamek karena waktunya mau
memasuki jam shalat jumat banyak petugas keamanan yang meminta para wanita ndak
boleh masuk awalnya kaget karena sebelumnya datang ke Kuala Lumpur saat hari
Jumat di Masjid Negara boleh wanita masuk. Karena hal ini suami saya meminta
saya menunggu di Burger king samping stasiun dan samping masjid. Sungguh ramai
sekali Burger king yang mayoritas muslimah mungkin sedang menunggu suaminya,
saya memesan 1 paket burger dan suami menunggu barang, setelah saya selesai
memesan lalu suami pamit shalat jumat. Seperti kebiasan para backpacker dimana
ada tempat wifi segera aktifkan untuk melihat map. Alhamdulillah sembari
menunggu bisa mendapatkan informasi arah ke hotel karena sudah 2 tahun ndak ke
Kuala Lumpur jadi takut nyasar. Burger didepan saya masih utuh perut serasa
kenyang sehingga sampai suami datang hanya sedikit kentang yang saya makan.
Orang yang ditunggu sudah datang, kami makan bersama burger yang cukup besar
itu berbeda dengan di Indonesia.
Makan sudah selesai kami melanjutkan perjalanan menuju Petaling Street,
pusat chinatown dimana hotel yang akan kami inapi. Sebenarnya ada 2 pilihan
hotel Chinatown 2 di Petaling Street atau Matahari Longe di Jalan Khasturi
dekat dengan center market pasar seni keduanya pada dasarnya berdekatan, namun
kami memilih Chinatown 2 dengan biaya permalam RM80. Kaki kami terus melangkah
menuju jalan Tun H Slee dua simpang dari Burger King jalan Tun Perak – ikuti
jalan hingga nanti bertemu dua cabang satu ke jalan Petaling dan satu lagi ke
jalan Tun H Slee – Kita ambil yang menuju jalan Petaling ikuti jalan hingga
mentok terlihat tulisan Petaling Street. Dengan membawa tas masing-masing kami
berjalan santai menikmati suasana hingga akhirnya kami menemukan Petaling
Street ndak lupa untuk mendokumentasikannya dengan jarak tempuh 750meter ndak
terlalu jauh bagi yang backpacker.
Berhubung sudah dilokasi dan saat itu ndak terlalu ramai sehingga kami muda
mencari hotel yang sudah kami booking, Alhamdulillah setiba disana kami
langsung cek in dan masuk kamar untuk meletakan semua barang-barang kami. Kami
menentukan tujuan kami akan kemana saja saat itu sembari kami bersantai
menghilangkan rasa lelah.
Jika ndak suka menyasar di negara
orang baiknya kita harus rajin buka map, lihat petunjuk arah dan tanya orang.
Seperti halnya di Kuala Lumpur sangat banyak sekali petunjuk arah yang jelas
dan InsyaAllah ndak membuat menyasar seperti yang ada di gambar ini.
Hari pertama, 27 Januari 2017
Tujuan kami sudah terlist
sesuai jadwal yang sudah saya buat saat sebelum kemari dan difix kan saat
dihotel. Hari pertama di Kuala Lumpur kami mencari tempat wisata disekitar kota
untuk menghemat waktu dan tenaga, dibawah ini setiap huruf menunjukan urutan
lokasi yang kami kunjungi:
- Masjid
Jamek
|
Masjid Jamek |
Lagi-lagi
dengan senang hati kami mengunjungi dan melihat Masjid Jamek ini, sehari ini
sudah beberapa kali. Shalat jumat, lalu ingin ke Dataran Merdeka, pulang
jalan-jalan melintasi ini. Sungguh masjid yang indah.
- Dataran Merdeka
Selesai kami
istirahat dan shalat kami melanjutkan perjalanan kami yang terdekat dahulu
yaitu Dataran Merdeka dengan berjalan kaki. Dengan cara berjalan kaki kita bisa
melihat pemandangan Kuala Lumpur dari Petaling Street menuju Dataran Merdeka.
Dataran merdeka ini identic dengan kawasan bangunan sejarah, museum dan
lapangan. Yang sering menjadi tujuan utama yaitu bangunan berbentuk ala Eropa
bercampur dengan Turki. Jika mau ke Dataran Merdeka dari wilayah Petaling
ataupun Pasar Seni baiknya berjalan kaki, jika jarak jauh bisa gunakan MRT
turun di Masjid Jamek, jika menggunakan Go KL atau Rapik bisa langsung turun di
Dataran Merdeka.
|
Dataran Merdeka |
Saat kami ke
Dataran Merdeka dimana masa turis banyak berkunjung ke Musium-musium yang ada
alhasil membuat kami memilih duduk santai di lapangan hijau dan menikmati
bangunan tua, banyak sekali orang yang rebahan atau santai ria disini.
- Petronas
Setelah puas di Dataran Merdeka kami menuju yang biasanya
turis kunjungi yaitu Menara Kembar ( Petronas ), untuk mengunjungi lokasi ini
dengan tujuan kami ingin berkeliling buget terbatas maka kami menggunakan GO KL
sebanyak 3 kali. Rute yang harus kami gunakan dari Dataran Merdeka,
mungkin pada bertanya dimana naik Go KL dari Dataran
Merdeka? Kita harus
berjalan kaki sedikit ke halte yang seperti di Gambar ini kurang lebih
100meter.
1.
Setelah urusan halte naik
Go KL selesai maka rute yang pertama dari Dataran Merdeka naik GO KL Red turun
di Medan Mara,
2.
Dari Medan Mara naik GO KL
Blue menuju Concorde Hotel untuk lebih dekat ke Petronas atau jika takut salah
turun di Bukit Bintang,
3.
Dari Concorde Hotel atau
Bukit Bintang gunakan GO KL Gren turun di Petronas KLCC.
Suasana setiap
halte berbeda-beda ya, untuk wilayah Medan Mara ini sepi dan bisa melihat
Petronas juga lo, sambil menunggu bus bisa menikmati suasana keindahan kota,
selain itu bisa mengamati map.
Setiba kami di
Petronas, lihat sana sini apakah ada perubahan atau ndak dan menyempatkan diri
untuk mendokumentasikan perjalanan kami ini, walau sebenarnya ini bukan yang
pertama kalinya kemari. Sayangnya saat kami kesana air mancur yang berada di
depan Menara ndak hidup, oya selain itu juga ada rombongan orang Indonesia
pulang umroh yang menyempatkan diri liburan ke Kuala Lumpur.
- Masjid Asy Syakirin
Waktu Ashar
tiba, kami langsung menuju masjid Asy Syakirin yang berada di kawasan ini tepat
belakang Petronas dan disamping Taman KLCC. Untuk ke masjid ini kita harus
berjalan kaki kurang lebih 200 meter ya. Saat disana ada pembangunan sehingga
merasa kurang nyaman untuk berjalan kaki, namun dinikmati saja ya. Masjid ini
terlihat megah dan sepi karena sudah diluar jam shalat berjamaah. So ndak perlu
ada alasan ndak shalat ya, karena masjid ini terletak dikawasan wisata utama.
- KLCC
|
Taman KLCC |
Menunaikan ibadah sudah selesai kami melanjutkan
melangkahkan kaki ini menuju Taman KLCC, taman ini cukup ramai namun saat badha
Ashar kami masih merasakan sepinya sehingga bisa puas menikmatinya. Taman KLCC
ini biasanya terkenal dengan Lake Symphony atau petunjukan air mancur berwarna
warni di malam hari, namun jika kemari siang hari dan hobi jalan bisa
mengelilingi kawasan ini dan bersantai ria, seperti kami ini ndak bosan
berjam-jam disini. Udara yang sejuk, sepi, nyaman, banyak pohon. Taman
KLCC berbagai macam kawasan seperti kawasan pertunjukan air atau Lake Symphony,
kawasan anak-anak, kawasan kolam air terjun, kawasan kolam ikan, kawasan taman,
kawasan santai ria semua ini secara gratis dan bagi para turis menghibur
sekali.
Santai ria
sembari kami menunggu malamnya Petronas dan Lake Symphony, ndak mau membuang
waktu kami masuk mall yang berketepatan di Petronas untuk seketar melihat dan
dinner. Puas mengelilingi dan dinner kami memutuskan untuk melihat atraksi Lake
Symphony sejenak dan menikmati suasana lalu melanjukan untuk menjalankan shalat
magrib selagi masih ada waktu yang cukup.
Petronas,KLCC,
Masjid Asy Sakirin selesai kami nikmati lalu kami bergerak menuju tujuan
berikutnya menggunakan GO KL kembali, halte GO KL di Petronas ada didepannya
namun sedikit kesamping ya, nanti akan terlihat deretan bus GO KL, naikilah
yang paling depan karena bus yang dahuluan melaju bagian depan, selain itu
membiasakan diri naik dari pintu depan jika pintu ndak rusak jika rusak baru
dari pintu belakang, karena pintu depan untuk masuk dan belakang untuk keluar.
- Central Market
|
Market Center |
Malam Kuala
Lumpur, dengan perut keroncongan tetap bersemangat di dalam GO KL menuju
Central Market, dari Petronas kami menggunakan GO KL Gren turun di Bukit
Bintang, lalu kami melanjutkan kembali GO KL Pupple menuju Pasar Seni. Sudah
lelah dan harus berdesakan dengan para turis lainnya ataupun penduduk setempat
yang pulang kerja berhubung itu jam padat-padatnya, terlebh saat di Bukit
Bintang waduh alamat kecepit di dalam bus kali ya hehehe.
Central
Market, kami kemari bukan untuk berbelanja melainkan hanya menikmati suasana
malamnya dan menikmati makanan India, yaitu makanan kesukaan suami saya sebab
sejak lahir berada dikawasan Bangladesh dan Pakistan hehehe. Nama tempat makanan
India ini yaitu Restoran Yusoof dan Zakkhir , jangan terkeco dengan namanya
restoran yak arena harganya disini sangat terjangkau sekali, selain itu enak
saya dan suami sangking sukanya kami setiap hari makan disini dan suami kadang
berbahasa ordo sama mereka hehehe.
- Chinatown, Petaling Street
Malam semakin larut, beberapa toko sudah tutup
menandakan kami harus kembali ke kawasan Chinatown, ternyata dikawasan ini
masih dikata ramai ditambah lagi saat tahun baru Cina sehingga banyak petasan
berbunyi dan sorakan-sorakan kebahagiaan mereka, kami ketawa-ketawa melihat
atraksi orang hidupkan peletasan dan sambil jikrak jingkrak. Letih ya
tapi dinikmati karena memang tujuan kami ya jalan kaki kemana mampunya kami.
Selamat malam, Assalamualaikum.
Hari Kedua, 28 Januari 2017
Pagi Kuala Lumpur menyambut
dengan suasana cerahnya, berhubung agenda kami lebih banyak diluar maka kami
pagi itu pkl 08.00 wib cek out dari Hotel China Town 2. Mempersiapkan barang
dengan membagi dua, barang yang akan kami bawa ke Thailand dan barang yang akan
kami tinggal di tempat kerabat kami.
Baiklah saya akan membagikan cerita kembali agenda kami.
- Hotel Cek out
Untuk melakukan cek out kami harus melakukan
pemeriksaan barang agar ndak ada yang tertinggal, selain itu kami juga membawa
sabun dan shampo ukuran botol kecil yang sudah menjadi hak kami dari hotel
hitung-hitung sebagai mengurangi biaya alat mandi.
Kami cek out
pkl 08.00 wib, dan kami mendapatkan uang kembali RM 30 yang sebelumnya sebagai
uang save di Hotel. Keluar hotel ternyata sepi karena wilayah China Town
Petaling Street belum banyak pedagang membuka lapaknya. Waktunya meninggalkan
wilayah ini.
- Sarapan
Berjalan kaki menyelusuri dari wilayah Petaling
Street menuju Center Market (Pasar Seni), jalanan bisa dikata masih sepi membuat
kami lebih nyaman menyelusuri jalanan itu, seperti kesepakatan kami untuk pagi
ini kami sarapan menu India di Restoran Yusoof dan Zakkhir, disini ada nasi kalau di foto hanya menu ke 1 menu yang ke 2 nasi ndak kena foto ya hehehehe. Maklum ya
suami memuaskan diri mengenang makanan masa hidupnya dari lahir hingga SMA di
wilayah kari hehehe. Menu yang nikmat dengan harga yang murah, rekomendasi
sekali menurut kami. Murah banget hanya habis RM21 (Rp.65.00) padahal kalau di Indonesia bisa mencapai 200.000 ribuan
- Silaturahmi ke Jalan 3 Taman Sri Ukay
Selesai
sarapan kami memesan grab menuju Jalan 3 Taman Sri Ukay, kawasan ini merupakan
wilayah yang cukup jauh dan menyenangkan dengan udara yang segar. Disinilah
kami meletakan barang dan akan bermalam jika kami berada di Kuala Lumpur. Di foto ini kami bersama teman masa kecil suami saya saat di Bangladesh, mamanya dengan ibu mertua saya bersahabat dekat.
- Batu Caves
|
Foto Candid Ala Suami |
Hai-hai waktu yang kami tunggu tiba, waktunya kami
menjelajahi tempat wisata lagi, bagi yang ke Kuala Lumpur tempat ini pastilah
merupakan tempat yang ditujuh. Batu Caves merupakan sebuah kuil yang
merupakan tempat suci bagi umat Hindu, berlokasi kurang lebi 13km dari pusat
kota Kuala Lumpur. Batu Caves ini bukan hanya sekedar tempat beibadah melainkan
merupakan objek wisata juga. Dilokasi ini ada beberapa objek yang dapat kita
nikmati keadaannya seperti keindahan bukitnya, kuil di dalam gua bukit, anak
tangga yang sanggat tinggi dan banyak digunakan untuk menuju kuil, patung
raksasa berwarna kuning emas, lalu patung dewa lainnya, banyak burung berterbangan
dan berada dihalaman bebas berkliaran dan sangat jinak, banyak monyet, ada pula
taman selain itu pula ada beberapa objek keindahan yang masuk diwajibkan
membayar melihat suasana dan air terjun serta kolam-kolam.
Saat kami
disana suasana sedang ramai sekali karena ada acara bagi mereka dan hampir 90%
kami lihat orang India. Mereka melakukan tradisi menggundul rambutnya baik
pria,wanita, tua dan muda selain itu mereka berdoa dan makan bersama, cukup
ramai sekali malah saat kami pulang di stasiun LRT sungguh desak-desakan
sangking ramainya.
Berhubung Batu
Caves merupakan tempat yang suci bagi umat Hindu dan ini merupakan tempat
ibadah maka kita sebagai tamu atau wisatawan harap menghargai tempat ini
seperti ndak merusak atau mengotori tempat , dan menghargai mereka yang sedang
beribadah.
Untuk ke
lokasi ini biasanya menggunakan LRT dengan biaya RM2, jika dari pusat Kuala
Lumpur.
- Tragedi
Tiket Pudu Sentral
Setelah
selesai dari Batu Caves waktunya kami menuju kawasan Petaling Street kembali
untuk menuju ke kawasan Pudu Sentral guna membeli tiket, kami menyelusuri
jalanan Pasar Seni-Petaling Street-Lalu Pudu Sentral. Sebelum kami ke Pudu
Sentral kami baru ingat bahwa uang kami belum cukup, harus menukarkan uang
dolar ke kurs ringgit, alhasil kami harus mutar sana sini dari CMB hingga
kembali lagi ke Petaling. Sungguh lelah, ringgit sudah di tangan waktunya kami
ke Pudu Sentral kembali, setahu saya di Pudu Sentral ada tiket menuju Hatyai
namun ternyata di Pudu Sentral ndak ada lagi tujuan Hatyai,Thailand baru
beberapa bulan dipindahkan ke Terminal Bersepadu Selatan akhirnya dengan rasa
lelah dan kecewa kami meninggalkan Pudu Sentral menuju MDC untuk makan siang.
Oya Terminal
Pudu Sentral ini terletak di tengah kota ndak jauh dari Petaling Street, duluh
kawasan Terminal ini ada tujuan ke Hatyai,Thailand sehingga mempermuda bagi
wisatawan untuk membeli tiket dan berpergian ke Thailand, hal ini sebagai
informasi untuk rekan-rekan yang akan ke Thailand dari Kuala Lumpur bahwa di
Terminal Pudu Sentral sudah ndak ada dipindahkan ke Terminal Bersepadu Selatan
yang cukup jauh dari kota harus menggunakan LRT,KTM.
- Masjid Kampung Baru
Oya selain
Masjid Jamek, Masjid India dan Masjid Negara ada pula masjid yang bisa
dikunjungi dan indah yaitu Masjid Kampung Baru. Masjid ini cukup luas dan
berada di pinggir jalan, jika kita menggunakan GO KL dengan rute GO KL Blue
turun di Masjid Kampung Baru. Kemarin kami kesana karena setelah menghadiri
acara Warga Muhammadiyah di Kelab
Sultan Sulaiman. syukurnya ndak begitu jauh sehingga kami bisa berjalan
kaki ke masjid untuk shalat Ashar dan melanjutkan perjalanan kami ke Masjid
Jamek menggunakan GO KL.
- Masjid Jamek Magrib dan Isya
Sebelum melanjutkan perjalanan kami ke TBS kami
melakukan shalat magrib di Masjid Jamek yang berketepatan dibelakang LRT Masjid
Jamek, Masjid Jamek ini merupakan masjid kuno yang berarsitek uni. Masjid ini
juga memiliki beberapa aturan selain itu ada hal yang membuat orang akan merasa
bahagia terlebih bagi seorang yang backpacker yaitu saat setelah shalat magrib
petugas tepat didepan gerbang akan memberikan sebuah nasi bungkus kepada
jamaah, setiap harinya menu berbeda ya. Kali itu kami makan dengan menu
ikan. Kami berangkat melalui Stasiun Masjid Jamek dan berburu tiket untuk ke TBS seperti gambar ini
- TBS
|
Tiket Ke Hatyai |
Terminal
Bersepadu Selatan ini cukup jauh dari perkotaan sehingga kami harus menggunakan
MRT menuju lokasi. Malam itu kami kesana untuk mencari tiket yang keberangkatan
malam hari itu juga. Dari Stasiun Bandar Tasik Selatan kami menuju TBS dengan
berjalan kaki dibagian penyeberangan penghubung 2 wilayah ini. Setiba di TBS
kami langsung ke bagian loket tiket resmi ternyata kami kehabisan tiket untuk
malam itu, ya apa boleh buat kami terpaksa harus mengundur keberangkatan esok
malam. Oya untuk biaya kami kena RM3,40.
- Malam
Kami
Berhubung gagal pergi ke Hatyai,Thailand malam itu
jadi kami langsung kembali ke kota yaitu LRT Masjid Jamek dan melakukan
perjalanan kami makan siang ke tempat biasa di Central Market hingga malam hari
kami langsung kembali ke Jalan 3 Taman Sri Ukay untuk menginap dirumah kerabat
suami.
Hari Ketiga, 29 Januari 2017,
Pagi di Taman Sri
Ukay dan mengobrol santai dengan kerabat suami, pagi itu kami sarapan dikawasan
Puteri Ampang dengan menu India Bangladesh kali ini kami memakan hal yang sama
lagi sebab kerabat kami ini orang Bangladesh bercampuran Eropa jadi wajahnya
wajah Eropa Bangla, lalu melanjutkan perjalanan jalan ke Mall dikawasan
tersebut.
a.
Central Market
|
Central Market |
Waktu semakin menujukan waktunya untuk kami
bergegas, berhubung ini waktu kami berangkat ke Hatyai,Thailand karena kami
terlambat berangkat kesana jadi kami memutuskan untuk mencari oleh-oleh terlebih dahulu di Cental
Market. Alhamdulillah kami mendapatkan gantungan kunci dengan harga RM7
yang dimana-mana RM10 perset.
Mungkin pada
bertanya mengapa selalu ke Central Market, Central Market ini merupakan temapt
penjualan berbagai macam bingkisan untuk dijadikan oleh-oleh selain itu juga
ada tempat untuk bersantai menikmati makanan setelah berbelanja juga harga
terjangkau, oya disini juga banyak batik dari Indonesia malah beberapa penjaga
toko orang Indonesia. Selain itu tempat ini berada ndak jauh dari Petaling
Street, Pudu Raya, Masjid Jamek, Dataran Merdeka, Masjid Negara dan lainnya.
b.
Masjid India
Urusan
oleh-oleh sudah selesai, waktunya kami menikmati sisa waktu dengan mengunjungi
kawasan India, tujuan utama kami yaitu Masjid India. Berjalan kaki menyelusuri
kawasan ini sekaligus menukar kurs, lalu melihat harga-harga pakaian yang luar
biasa cukup mahal ey berhubung saya pedagang pakaian jadi bisa mendapatkan
peluang bisnis disana dengan menjual harga lebih murah.
|
Suasana Little India |
Kami menyelusuri
masjid, pasar masjid dan ndak lupa pula kami berhenti di satu tempat yang itu
membuat saya sendiri bahagia sekali, yaitu kami menemukan penjual manisan India
yang murah meriah dan nikmat sekali sampai-sampai suami memilihkan berbagai
macam jenis. Selesai kami makan disana kami berjalan kaki menuju kawasan
penjualan pakaian, makanan dan kain akhirnya saya dan suami terpikat oleh 1
kain untuk dijadikan baju melayu, sungguh elegan namun mewah dengan harga RM60
per 4 meter. Berhubung waktu sudah semakin larut saya dan suami ndak bisa
sepenuhnya menikmati suasana dan makanan yang disitu ada makanan enak manga
susu ketan, dengan buru-buru kami langsung lanjut menuju masjid jamek
menjalankan shalat magrib sebelum ke TBS.
c.
TBS (Terminal Bersepadu Selatan)
|
Tiket MRT |
Tepat tanggal 29 Januari 2017 kami harus
meninggalkan Kuala Lumpur menuju Thailand Selatan, seharusnya kami berangkat
pada tanggal 28 Januari 2017 namun karena kehabisan tiket terlebih saat itu
tahun baru Cina tanpa kami sadari ya harus menangung risiko kehabisan tiket dan
mengundur 1 hari lagi di Kuala Lumpur Alhamdulillahnya kami menginap dirumah
kerabat suami semasa kecil duluh. Perjalanan kami dari Terminal
Bersepadu Selatan, Kuala Lumpur pkl 11.00pm dan paling lambat cek in pkl
09.30pm, so kami menyegerakan diri meluncur ke Terminal Bersepadu Selatan
menggunakan MRT dari Masjid Jamek, agar ndak ada transit-transit lagi. Dari
Masjid Jamek ke Stasiun Bandar Tasik (Seberang Terminal Bersepatu Selatan)
RM3,60 gunakan sri petaling atau kelana jaya tujuan akhir Putra Heights.
|
Terminal Bersepatu Selatan |
Berhubung
sampai sana kami masih pkl 08.30pm maka kami duduk santai ria menikmati suasana
Terminal Bersepadu Selatan yang cukup luas, bersih dan seperti bandara. Ndak
lupa pula sebelum pergi kami makan malam yang diberi oleh petugas Masjid Jamek
saat shalat magrib (ndak heran ya, di Kuala Lumpur seperti ini abis shalat
magrib dapat bekal).
Pkl 21.30 wib
waktunya kami cek in dengan antrian yang cukup lumayan efek hanya ada 2 tempat
cek in saja, ingat ya harus teratur dan antri jangan serobotan, malu ya.
Setelah giliran kami, kami turun menggunakan sekalator ke lantai dasar tempat
ruang tunggu. Cukup luas dan harus melihat gate berapa kita menunggu yang
tertulis disana. Duduk santai ndak lupa beli air mineral ukuran sedang dengan
harga RM1.50 ndak mahal kan.
Waktu yang
kami tunggu-tunggu tiba pkl 11.00pm kami diminta naik kedalam bus, waktunya
berangkat dari Kuala Lumpur menggunakan bus Alisan Golden Coach BNH 8396.
Selamat Tinggal Kuala Lumpur Sementara Waktu.
31
Januari 2017 tiba di Kuala Lumpur
a.
Terminal Bersepadu Selatan
Assalamualaikum
Kuala Lumpur, pagi yang dingin kami tiba di Terminal Bersepadu Selatan, suasana
yang sudah ramai. Setiba disana kami langsung naik keatas menuju lobi utama
untuk mengantri
membeli tiket ke
Muar,Malaysia menemui teman suami di rumah sekaligus Pondok
Pesantrennya. Antrian pagi itu cukup panjang namun kami berada di barisan ke 3
sehingga ndak terlalu lama menunggu kami menggunakan Mayang Sari dengan biaya
RM16,70 per orang. Setelah urusan tiket selesai saya dan suami naik keatas
bagian duduk santai dan makanan, kami membersihkan diri dan berganti pakaian
walau ndak mandi setidaknya berganti pakaian yang sejak kemarin kami gunakan,
efek kami ndak menginap hehehe. Waktunya kami ke Masjid Jamek lalu naik grab
menuju Taman Sri Ukay. Hari itu kami full istirahat dirumah kerabat.
b.
Las Casnetas Ampang
Istirahat puas
kami melakukan dinner di Las Casnetas Ampang menu Megsico, ya sesuai namanya
menunya aneh namun nikmat, syukurnya halal hehehe. Kami bersama kerabat
melakukan dinner disini, rekomendasi dehh. Sayangnya kami ndak
mendokumentasikan disini efek segan.
1 Februari 2017
Hari terakhir kami di Kuala Lumpur, kami hanya ke
Pasar Seni untuk sarapan dan melanjutkan perjalanan kami ke TBS melalui LRT
Masjid Jamek dan ndak berlama-lama kami langsung menuju Muar.
Seperti itulah
perjalanan kami di Kuala Lumpur, untuk informasi buget yang kami habiskan nanti
akan saya sampaikan di tulisan selanjutnya.